Pada sekitar 66 juta tahun silam, hantaman dahsyat asteroid memusnahkan dinosaurus dan banyak sekali makhluk hidup lain. Tak hanya itu, terjadi pula masa kegelapan di Planet Bumi selama dua tahun yang menimbulkan akibat parah.
Menurut riset terbaru dari California Academy of Sciences, jelaga sisa kebakaran hutan memenuhi atmosfer dan menghalangi sinar Matahari setelah tabrakan asteroid tersebut.
Asteroid besar itu menghantam wilayah yang sekarang adalah Teluk Meksiko, dengan perkiraan memusnahkan sekitar 75% kehidupan di Bumi pada kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip detikINET dari Daily Mail, awan kegelapan yang dihasilkan mungkin terus ada selama 2 tahun, membuat bagian besar dari Bumi dalam keadaan gulita. Itulah yang juga membuat hewan-hewan dan tanaman menjadi sulit untuk bertahan.
Kehidupan di area sekitar tumbukan langsung musnah, tapi kegelapan itu juga berdampak sangat besar lantaran berlangsung dalam waktu lama. Karena sinar Matahari terhalang oleh kegelapan, proses fotosintesis di tanaman gagal. Itulah yang membuat ekosistem kolaps.
Sebenarnya teori tersebut sudah cukup lama dikemukakan, namun makin diperkuat oleh riset belakangan ini. "Pemikiran umum belakangan ini adalah kebakaran hutan global menjadi sumber utama jelaga yang ada di atmosfer," cetus Peter Roopnarine, pemimpin studi ini.
"Konsentrasi jelaga dalam beberapa hari dan minggu kebakaran hutan akan cukup tinggi untuk menurunkan datangnya sinar Matahari ke level cukup rendah yang mencegah fotosintesis," papar dia.
Ekosistem di Bumi mungkin masih mampu bertahan andai kegelapan hanya berlangsung sampai sekitar 150 hari. Namun lebih daripada itu, maka banyak makhluk tak mampu survive sehingga berujung pada kepunahan massal.
(fyk/fay)