Eksperimen tanaman NASA yang menanam dan memanen cabai di luar angkasa, memecahkan rekor karena menjadi tanaman luar angkasa yang paling banyak memberi makan astronaut.
Dikutip dari Science Alert, eksperimen menanam cabai itu juga mencatat sejarah sebagai eksperimen terlama yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Ini adalah kedua kalinya cabai ditanam di luar angkasa. November lalu, untuk pertama kalinya, kru ISS menggunakan cabai untuk dilahap bersama taco. Matt Romeyn, kepala penyelidik untuk percobaan menanam cabai mengatakan tim produksi tanaman di NASA tidak menyangka akan mencapai dua rekor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panen tanaman cabai rawit yang ditumbuhkan di ISS sedikit lebih lama dibandingkan dengan pengujian di Bumi. Ini berarti, percobaan di ISDD dapat diperpanjang selama 17 hari lagi.
Bibit cabai di pusat percobaan Plant Habitat-04 (PH-04) tumbuh selama empat bulan sebelum dipanen pada bulan Oktober.
![]() |
"Secara kebetulan, jadwal pergantian tim astronaut Crew-2 ke astronaut Crew-3 yang sempat molor, memungkinkan tim Crew-2 punya kesempatan memanen dan mencicipi cabai luar angkasa," kata Romeyn.
Romeyn menyebutkan, ekperimen menanam sayuran di luar angkasa dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi astronaut dan membantu menjaga kesehatan mereka selama bertugas di ISS.
Untuk percobaan selanjutnya, para ilmuwan di NASA berharap tanaman cabai bisa tumbuh dalam 120 hari. Pada eksperimen sebelumnya, cabai baru bisa dipanen selama 137 hari, menjadikannya eksperimen terlama di luar angkasa. Eksperimen terpanjang sebelumnya adalah pada tahun 2016 ketika bunga zinnia ditanam selama 90 hari.
"PH-04 mendorong produksi tanaman luar angkasa yang canggih secara signifikan. Eksperimen tersebut melibatkan pengambilan kultivar lapangan cabai Hatch dari New Mexico, mengerdilkannya agar muat di dalam habitat tanaman, dan mencari tahu cara produktif menumbuhkan tanaman buah pertama yang diakui secara umum di luar angkasa," tambahnya.
(rns/afr)