Gerhana Matahari total sedang berlangsung saat ini. Karena hanya bisa dilihat di langit Antarktika, pencinta astronomi dari berbagai negara ramai-ramai menontonnya lewat tayangan live streaming.
Setidaknya keramaian ini terpantau di akun YouTube NASA dan website resmi NASA. Pantauan detikINET, sejak pukul 13.00 WIB, laman tersebut sudah ramai dikunjungi orang-orang yang tak mau ketinggalan menyaksikan fenomena ini.
Antusiasme tampak dari netizen berbagai negara, termasuk dari Indonesia. Kolom live chat pun dipenuhi bermacam komentar. Meski online, dari kolom komentar terasa suasana makin heboh ketika mulai tampak pergerakan Bulan menutupi Matahari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Fenomena gerhana Matahari total ini terjadi secara eksklusif di Antarktika, dikarenakan wilayah Antarktika pas terkena umbra Bulan. Gerhana Matahari total kali ini merupakan gerhana ke-13 dari 70 gerhana dalam Seri Saros ke-152.
Para penyuka fenomena astronomi bisa melihatnya lewat siaran live streaming, di akun YouTube NASA atau lewat situs resmi NASA. Badan antariksa nasional AS ini mulai melakukan live streaming gerhana Matahari total mulai pukul 12.00 IST atau sekitar pukul 13.30 WIB. Gerhana dimulai setengah jam kemudian dan fase fenomena gerhana Matahari total dimulai pada 13.14 IST atau pada 14.44 WIB.
Sementara Antarktika mengalami fase total, wilayah-wilayah ini, menurut Pusat Riset Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) - BRIN mengalami gerhana Matahari parsial:
Lebar gerhana kurang dari 10% diameter Matahari
- Afrika Selatan
- Namibia
- Australia bagian selatan
Lebar gerhana 10-40% diameter Matahari
- Kepulauan Malvinas
- Kepulauan Tierra del Fuego
Lebar gerhana 93-97% diameter Matahari
- Georgia Selatan
- Kepulauan Sandwich Selatan
(rns/rns)