Selama jutaan tahun, Bumi memang terlihat biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan planet tetangganya seperti Saturnus yang memiliki cincin. Tapi ilmuwan memperkirakan hal itu bisa saja berubah.
Jake Abbott, seorang dosen dari University of Utah, memperkirakan Bumi bisa saja memiliki cincin seperti Saturnus. Tapi jika cincin planet lain terbuat dari batu, debu, atau es, cincin di Bumi akan terbuat dari sampah antariksa.
"Bumi sedang dalam proses untuk memiliki cincinnya sendiri. Hanya saja cincinnya akan terbuat dari sampah," kata Abbott, seperti dikutip dari Fast Company, Selasa (23/11/2021).
Menariknya, Abbott mengatakan ia sudah merumuskan metode untuk membuat cincin ini menjadi kenyataan. Menurutnya, dengan mengatur sampah antariksa menjadi satu cincin besar akan membuat luar angkasa menjadi lebih aman.
Sampah antariksa memang menjadi masalah penting belakangan ini karena semakin banyaknya satelit dan objek yang diluncurkan ke orbit. Apalagi saat ini ada banyak proyek satelit internet yang akan meluncurkan konstelasi ribuan satelit ke orbit.
Semakin banyak satelit di orbit berarti semakin banyak satelit yang tidak berfungsi dan menjadi sampah. Menurut data European Space Agency, saat ini ada 170 juta sampah antariksa yang mengelilingi Bumi, yang beberapa di antaranya bergerak dengan kecepatan hingga 28.000 km/jam.
Badan antariksa di berbagai negara pun terus memikirkan cara untuk mengatasi sampah antariksa di orbit. Abbott juga mengajukan metodenya sendiri yaitu dengan menggunakan magnet untuk mengatur posisi sampah antariksa menjadi cincin.
Abbott dan timnya mengklaim telah mengembangkan medan magnetik yang bisa menarik objek di luar angkasa, termasuk objek yang tidak non-magnetik. Dalam eksperimennya, mereka menjelaskan bagaimana bola tembaga di atas rakit plastik bisa bergerak dengan cara memutar magnet dengan sangat cepat hingga menciptakan aliran listrik.
Magnet ini tidak hanya bisa mengubah gerakan bola, tapi juga memutarnya. Mereka berargumen metode ini bisa diterapkan dengan meluncurkan robot ke luar angkasa dan mengatur posisi sampah antariksa menjadi cincin raksasa.
"Kami pada dasarnya telah menciptakan tractor beam pertama di dunia. Ini hanya masalah teknisnya sekarang. Membangun dan meluncurkannya," ucap Abbott.
Simak Video "Video: Indonesia Belum Punya Alat Pendeteksi Sampah Antariksa yang Jatuh ke Bumi"
(vmp/fay)