Berapa banyak jumlah asteroid yang ada kemungkinan menghujam dan membahayakan Planet Bumi? Di masa silam, asteroid besar pernah menimbulkan kehancuran seperti pada zaman dinosaurus dan ada kemungkinan serupa pada masa depan.
Beruntung untuk saat ini, seperti dikutip detikINET dari Live Science, Selasa (23/11/2021) lembaga antariksa NASA memastikan dalam waktu yang cukup panjang tidak terpantau ada asteroid yang cukup besar dalam jalur menabrak Bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Namun seberapa banyak asteroid besar yang ada di atas sana? Sejauh ini ada sekitar 27 ribu yang teridentifikasi ilmuwan dan terus bertambah setiap harinya.
"Kami melacak banyak asteroid, namun pada saat yang sama, tidak ada ancaman yang diketahui saat ini kepada Bumi. Tidak ada asteroid yang kami ketahui menghadirkan ancaman yang signifikan bagi Bumi ini," tegas Kelly Fast dari Planetary Defense Coordination Office NASA.
Pelacakan asteroid adalah hal yang penting agar ancaman batu antariksa itu tetap terpantau. Jadi bukan hanya mengincar asteroid yang dipandang berbahaya.
"Orang-orang mungkin berpikir bahwa pertahanan planet adalah tentang memantulkan asteroid tapi tidak demikian. Terus memantau asteroid, mengidentifikasi mereka dan menemukannya adalah hal yang penting," kata Nancy Chabot, ilmuwan dari John Hopkins University.
Di sisi lain, NASA juga punya misi bernama DART (Double Asteroid Redirection Test) adalah ujicoba dari lembaga antariksa itu untuk menangkal jika nantinya ada asteroid yang membahayakan planet ini.
Pesawat DART diterbangkan dengan roket Falcon 9 dari SpaceX pada 23 November waktu Amerika Serikat. Adapun asteroid yang akan ditabrak bernama Dimorphos, bulan kecil yang mengorbit di asteroid Dydymos yang lokasinya dikategorikan cukup dekat dengan Bumi.
"DART ini adalah langkah pertama dalam menguji metode membelokkan asteroid yang berbahaya. Asteroid yang berpotensi mengancam merupakan kekhawatiran global sehingga kami senang bekerja sama dengan kolega dari Eropa dan Italia untuk mengumpulkan data seakurat mungkin," cetus Andrea Riley selaku Program Executive DART.
(fyk/fay)