AI Bisa Prediksi Mamalia yang Paling Menyebarkan COVID-19
Hide Ads

AI Bisa Prediksi Mamalia yang Paling Menyebarkan COVID-19

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 23 Nov 2021 08:47 WIB
Disebut Bisa Sembuhkan Asma, Daging Kelelawar Juga Bisa Bahayakan Kesehatan
AI Bisa Prediksi Mamalia yang Paling Menyebarkan COVID-19. Foto: Getty Images/iStockphoto/catinsyrup
Jakarta -

Sebuah tool AI telah memprediksi 540 spesies mamalia yang paling mungkin menyebarkan COVID-19. Tool kecerdasan buatan ini menggunakan informasi tentang tempat tinggal mereka dan aspek biologinya.

Menurut model AI tersebut, cerpelai, trenggiling sunda, dan kelelawar, termasuk di antara 10% spesies teratas yang paling mungkin menyebarkan COVID-19, dan ini sesuai dengan hasil eksperimen laboratorium.

SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, menginvasi jaringan tubuh manusia dan hewan dengan melibatkan protein ACE2 pada sel host dengan protein lonjakannya (spike protein). Langkah ini diperlukan untuk menginfeksi hewan, sebuah prasyarat untuk potensi penularan selanjutnya ke inang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesies yang berbeda, memiliki versi protein ACE2 yang berbeda. Jadi, memahami seberapa baik versi mereka mengikat protein lonjakan virus Corona dapat membantu kita memprediksi hewan mana yang paling mungkin terkena, dan karenanya kemungkinan menyebarkan COVID-19. Akan tetapi, urutan asam amino yang membentuk ACE2 hanya tersedia untuk sekitar 300 spesies.

Untuk menyiasatinya, Barbara Han dari Cary Institute of Ecosystem Studies di New York dan rekan-rekannya, membangun machine learning untuk memprediksi apakah protein ACE2 dari 5.400 spesies mamalia dapat mengikat cukup kuat ke protein lonjakan dari varian virus Corona asli ke kemampuan menyimpan virus, bahkan tanpa mengetahui urutan asam amino ACE2 mereka.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari New Scientist, spesies yang diprediksi dapat melakukan ini, antara lain termasuk rusa berekor putih, yang baru-baru ini ditemukan memiliki tingkat infeksi yang sangat tinggi di Amerika Utara.

Selain itu, sigung belang dan 76 spesies hewan pengerat termasuk beberapa spesies tikus dan tikus rusa juga dianggap berpotensi menyebarkan virus Corona, bersama dengan beberapa spesies ternak seperti kerbau.

Untuk membuat model ini, tim peneliti pertama-tama memperkirakan seberapa kuat protein lonjakan mengikat protein ACE2 dari 142 spesies mamalia yang sekuens ACE2-nya diketahui, dan apakah spesies ini kemungkinan menyebarkan virus Corona atau tidak.

Mereka memberi informasi kepada AI tentang penularan dan sekitar 60 sifat ekologis dan biologis 142 spesies sehingga dapat membedakan hubungan antara penularan dan berbagai sifatnya.

Ciri-ciri yang ikut diteliti termasuk tempat tinggal hewan, seberapa banyak habitat mereka tumpang tindih dengan populasi manusia, umur mereka, seberapa bervariasi makanan mereka, dan massa tubuh mereka.

Model yang dihasilkan, ketika diberikan data sifat biologis dan ekologis untuk spesies lain, kemudian dapat menebak kemungkinan 5.400 spesies mamalia yang dipelajari dapat menyebarkan virus Corona.

Han menyebutkan, hasil ini harus ditindaklanjuti dengan pengawasan sistematis dan studi laboratorium untuk menguji dan memvalidasi prediksi.

"Ini adalah pendekatan yang sangat berguna untuk memprioritaskan spesies hewan untuk pengawasan," kata Arinjay Banerjee dari University of Saskatchewan di Kanada. Pengawasan akan membantu melacak infeksi virus dan kemungkinan munculnya varian virus Corona yang diadaptasi dari hewan," tutupnya.




(rns/afr)