Suara Sumbang di Balik Ambisi Elon Musk 'Jajah' Mars
Hide Ads

Suara Sumbang di Balik Ambisi Elon Musk 'Jajah' Mars

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 21 Nov 2021 22:00 WIB
Elon Musk
Elon Musk. Foto: Instagram @elonrmuskk
Jakarta -

Elon Musk berambisi membangun koloni manusia pertama di Planet Mars, bahkan meninggal di sana. Namun memang hal itu sangat sulit dilakukan dan tak sedikit yang meragukannya.

Bill Nye, ilmuwan dan presenter televisi tenar di Amerika Serikat, beberapa waktu lalu mengkritiknya."Apakah kalian mabuk? Kita bahkan tidak bisa merawat planet ini, padahal kita sangat cocok berada di sini, apalagi planet lain," sergahnya.

Tinggal di Mars secara permanen menurutnya sesuatu yang mustahil. "Orang tak setuju denganku soal ini dan alasan ketidaksetujuan itu adalah karena mereka salah," tandas Bill.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mencontohkan di Antartika, meskipun para ilmuwan tinggal di sana, tidak ada yang bermukim secara permanen. "Tak ada seorangpun pergi ke Antartika untuk membangun keluarga," tutur dia.

"Tak seorangpun akan tinggal di Mars untuk berkeluarga dan punya generasi. Hal itu tidak beralasan karena di sana sangat dingin. Hampir tidak ada air. Sama sekali tidak terdapat makanan. Dan aku hanya mengingatkan, tidak ada sesuatu untuk bernapas," papar Bill.

ADVERTISEMENT

Ide tinggal di kubah-kubah dan harus mengenakan baju antariksa untuk keluar menurutnya bakal melelahkan. Bukan berarti ia menentang upaya manusia pergi ke Mars. Planet itu tetap menarik untuk diselidiki walau tidak untuk ditinggali.

Namun Elon Musk sangat yakin dengan ambisinya. Elon Musk yakin, terraforming Mars, proses ambisius untuk mengubah atmosfer, temperatur atau topografi permukaan planet agar mirip seperti Bumi misalnya dengan mencairkan es di kutub Mars, akan menjadi kunci agar manusia bisa hidup di sana.

Pertamanya, kehidupan berada di kubah kaca. Pada akhirnya (melakukan) terraform untuk mendukung kehidupan seperti di Bumi," paparnya, seperti dikutip detikINET dari Independent.

"Terraforming memang akan terlalu lambat untuk menjadi relevan dalam masa hidup kita. Namun demikian, kita bisa membangun basis manusia di sana. Setidaknya peradaban antariksa masa depan, yang menemukan puing-puing kita, akan kagum manusia bisa sejauh itu," lanjut Elon Musk.




(fyk/fyk)