Sebuah asteroid melintas dalam jarak yang terhitung sangat dekat dengan Bumi, yaitu 3.000 kilometer. Mengerikannya, para ilmuwan terlambat mendeteksinya.
Seperti dikutip detikINET dari Independent, Senin (1/11/2021) asteroid bernama 2021 UA1 itu adalah asteroid terdekat ketiga yang pernah mendekati planet ini. Ia melewati atas Antartika lebih tinggi dari International Space Station, tapi lebih rendah dari satelit yang mengorbit Bumi.
Untungnya asteroid ini kecil, diameternya hanya 2 meter atau seukuran kulkas. Seandainya lebih dekat ke Bumi, mungkin ia bakal terbakar di atmosfer. Akan tetapi bukan itu masalahnya.
Seandainya asteroid itu lebih besar dan tak terdeteksi kemudian menghujam Bumi, tentu akibatnya bisa cukup parah.
"Alasan kenapa kedatangannya mengejutkan adalah karena asteroid ini datang dari belakang Matahari, pada waktu siang hari, sehingga ia tidak dapat ditemukan saat berada dalam jarak paling dekat," kata astronom Tony Dunn.
Hanya ada dua asteroid lain tercatat berada lebih dekat ke Bumi daripada 2021 UA1. Pertama adalah 2020 CQ dan 2020 VT4.
NASA pernah menggelar simulasi skenario tersebut, yaitu bagaimana jika ada asteroid yang diam-diam mendekati Bumi tanpa ketahuan. Satu-satunya cara yang aman adalah dengan segera mengevakuasi jika ada manusia yang berada di titik tabrakan.
Dalam misi terbaru untuk menanggulangi ancaman asteroid, NASA memastikan segera menabrakkan pesawatnya ke sebuah asteroid. Misi bernama DART (Double Asteroid Redirection Test) adalah ujicoba dari lembaga antariksa itu untuk menangkal jika nantinya ada asteroid yang membahayakan planet ini.
Pesawat DART akan diterbangkan dengan roket Falcon 9 dari SpaceX pada 23 November waktu Amerika Serikat. Adapun asteroid yang akan ditabrak bernama Dimorphos, bulan kecil yang mengorbit di asteroid Dydymos yang lokasinya dikategorikan cukup dekat dengan Bumi.
Simak Video "Video Visualisasi Asteroid 2024 YR4 yang Ramai Diprediksi Bakal Tabrak Bumi"
(fyk/fay)