Teknologi untuk melawan virus terus dikembangkan secara kreatif. Madrasah Tsanawiyah 2 Banjarnegara memakai alat pembasmi virus yang murah meriah.
Sebuah tabung sederhana berdiri di pojok ruang kelas di Madrasah Tsanawiyah (Mts) 2 Banjarnegara. Tabung yang terbuat dari pipa air ini merupakan alat pembasmi virus yang disiapkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara.
Berbeda dengan alat pembasmi virus pada umumnya, tabung hasil karya Kemenag dan Rumah Sakit Islam Banjarnegara ini dibuat lebih murah. Dengan menggunakan pipa air sepanjang 1 meter ini, harga pembasmi virus hanya Rp 400 ribu.
"Untuk harganya, karena ini menggunakan alat-alat sederhana jadi cukup kompetitif. Yakni sekitar Rp 350 ribu sampai Rp 400 ribu per unit," terang Kepala Kantor Kemenag Banjarnegara Agus Suryo saat ditemui di MTs 2 Banjarnegara, Jumat (15/10/2021).
Selain pipa air, alat yang digunakan adalah lampu ultraviolet, dan blower yang berfungsi menyedot udara dari luar. Menurutnya, alat tersebut mudah didapat dengan harga terjangkau.
"Untuk cara kerja alat ini, udara bebas disedot oleh blower yang ada di bagian bawah, kemudian di dalam tabung tersebut ada lampu ultraviolet yang berfungsi membunuh kuman, dan virus. Secara otomatis udara yang keluar sudah bersih," jelasnya.
Tabung pembasmi virus ini juga dibuat untuk ruang ber-AC maupun tidak. Ia menjelaskan, alat tersebut akan lebih maksimal jika dinyalakan minimal 30 menit sebelum ruangan tersebut digunakan.
"Jadi sebelum kelas itu digunakan, alat ini harus dinyalakan dulu. Minimal 30 menit sebelum kelas digunakan," jelasnya.
Dengan dilakukan PTM di madrasah saat ini, pihaknya akan menyediakan alat pembasmi virus di setiap kelas. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Corona atau COVID-19.
"Kami memiliki tanggung jawab atas itu (pencegahan virus COVID-19), terlebih di daerah lain terjadi lonjakan kasus pada pelajar saat PTM diberlakukan. Makanya nanti kami akan menyediakan di semua madrasah dan di semua kelas," ujarnya.
Laeli M, siswi MTS N 2 Banjarnegara mengaku jauh lebih nyaman saat melakukan pembelajaran tatap muka dengan adanya alat yang terpasang di ruangannya tersebut.
"Kalau dulu was-was kalau tidak aman, sekarang jauh lebih nyaman dengan adanya alat ini, udara di ruangan juga lebih segar," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banjarnegara Agus Ujianto menambahkan, langkah ini merupakan upaya pencegahan penularan virus Corona. Menurut dia, hal ini jauh lebih baik daripada harus mengobati.
"Dengan meningkatnya derajat kesehatan di masyarakat, maka ini akan semakin baik. Pencegahan lebih baik daripada mengobati. Saya kira langkah ini akan diikuti oleh Kemenag kabupaten lain, tujuannya kesehatan pelajar. Meskipun meski ada alat ini, penerapan protokol kesehatan tetap harus dilakukan," kata Agus.
Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
(ams/fay)