8 Destinasi Wisata Masa Depan di Mars
Hide Ads

8 Destinasi Wisata Masa Depan di Mars

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 06 Agu 2021 17:11 WIB
Mars: Penjelajahan 100 hari pertama wahana seukuran mobil milik NASA dalam deretan foto yang menakjubkan
8 Destinasi Menarik Wisata Masa Depan di Mars. Foto: BBC Magazine
Jakarta -

Mars adalah planet yang memiliki fitur alam sangat kontras karena memiliki gunung berapi besar, ngarai yang dalam, dan kawah yang mungkin menampung air yang mengalir. Ini akan menjadi lokasi yang luar biasa untuk dijelajahi wisatawan luar angkasa di masa depan.

Dikutip dari Space.com, Jumat (6/8/2021) lokasi pendaratan untuk misi masa depan ini mungkin perlu permukaan datar untuk alasan keamanan dan kepraktisan. Berikut adalah beberapa lokasi yang diprediksi bisa dikunjungi wisatawan yang datang Mars.

MarsFoto: NASA

1. Olympus Mons

Olympus Mons adalah gunung berapi paling ekstrem di tata surya. Terletak di wilayah vulkanik Tharsis, gunung ini memiliki tinggi 25 kilometer, tiga kali tinggi Gunung Everest di Bumi yang tingginya sekitar 8,9 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Olympus Mons adalah gunung berapi perisai raksasa , yang terbentuk setelah lava perlahan merayap menuruni lerengnya. Artinya, gunung ini mungkin mudah didaki oleh para penjelajah masa depan, karena kemiringannya rata-rata hanya 5%. Di puncaknya, terdapat depresi spektakuler dengan lebar sekitar 85 km yang dibentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava (kemungkinan selama letusan) dan runtuh.

MarsFoto: NASA

2. Gunung Berapi Tharsis

Saat mendaki di sekitar Olympus Mons, wisatawan direkomendasikan mampir untuk melihat beberapa gunung berapi lain di wilayah Tharsis. Tharsis menampung 12 gunung berapi raksasa di zona yang lebarnya kira-kira 4.000 km menurut NASA.

ADVERTISEMENT

Seperti Olympus Mons, gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di Bumi, mungkin karena Mars memiliki tarikan gravitasi yang lebih lemah yang memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi. Gunung berapi ini mungkin telah meletus selama dua miliar tahun atau setengah dari sejarah Mars.

Pada gambar ini, tampak wilayah Tharsis timur seperti yang dicitrakan oleh Viking 1 pada tahun 1980. Di sebelah kiri, dari atas ke bawah, kita bisa melihat tiga gunung berapi perisai yang tingginya kira-kira 25 km yaitu Ascraeus Mons, Pavonis Mons, dan Arsia Mon. Di kanan atas adalah gunung berapi perisai lain yang disebut Tharsis Tholus.

MarsFoto: NASA

3. Valles Marineris

Mars tidak hanya menjadi rumahnya gunung berapi terbesar di tata surya, tetapi juga ngarai terbesar. Menurut NASA, Valles Marineris memiliki panjang sekitar 3.000 km. Itu sekitar empat kali lebih panjang dari ngarai terkenal di Bumi Grand Canyon, yang memiliki panjang sekitar 800 km.

Para peneliti tidak yakin bagaimana Valles Marineris terbentuk, namun ada sejumlah teori tentang pembentukannya. Banyak ilmuwan memperkirakan, ketika wilayah Tharsis terbentuk, prosesnya berkontribusi pada pertumbuhan Valles Marineris.

Lava yang bergerak melalui wilayah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak menjadi patahan di wilayah lain. Seiring waktu, patahan ini tumbuh menjadi Valles Marineris.

MarsFoto: NASA

4. Kutub Utara dan Selatan Mars

Mars memiliki dua wilayah es di kutubnya, dengan komposisi yang sedikit berbeda. Kutub utara, (seperti terlihat pada foto) dipelajari dari dekat oleh pendarat Phoenix pada 2008, sementara pengamatan kutub selatan berasal dari pengorbit. Selama musim dingin, menurut NASA , suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin sehingga karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaan.

Prosesnya terbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer. Karbon dioksida benar-benar menghilang di belahan utara, meninggalkan lapisan es air. Tetapi sejumlah es karbon dioksida tetap berada di atmosfer selatan. Semua pergerakan es ini memiliki efek besar pada iklim Mars, menghasilkan angin dan efek lainnya.

MarsFoto: NASA

5. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Wilayah ini terkenal karena pendaratan bersejarah rover Curiosity pada tahun 2012. Kawah Gale menyimpan banyak bukti keberadaan air di Mars di masa lalu. Curiosity menemukan dasar sungai dalam beberapa minggu setelah mendarat, dan menemukan bukti air yang lebih luas sepanjang perjalanannya di sepanjang dasar kawah. Curiosity sekarang mencapai puncak gunung berapi terdekat yang disebut Gunung Sharp (Aeolis Mons) dan melihat fitur geologis di setiap stratanya.

Salah satu temuan Curiosity yang lebih menarik adalah molekul organik kompleks di wilayah tersebut, dalam beberapa kesempatan. Hasil penjelajahan 2018 mengumumkan bahwa bahan organik ini ditemukan di dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun. Bersamaan dengan itu, peneliti mengumumkan rover juga menemukan konsentrasi metana di atmosfer berubah selama musim. Metana adalah elemen yang dapat dihasilkan oleh mikroba, serta fenomena geologis. Belum jelas apakah itu tanda kehidupan.

MarsFoto: NASA

6. Medusae Fossae

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Mars. Beberapa orang bahkan berspekulasi bahwa lokasi ini menyimpan bukti semacam kecelakaan UFO. Penjelasan yang lebih masuk akal menyebutkan, Medusae Fossae adalah deposit vulkanik yang sangat besar. Seiring waktu, terpaan angin mengukir bebatuan di Medusae Fossae menjadi beberapa formasi yang indah.

Tetapi para peneliti akan membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana gunung berapi ini membentuk Medusae Fossae. Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa formasi itu mungkin terbentuk dari letusan gunung berapi yang sangat besar yang terjadi ratusan kali selama 500 juta tahun. Letusan ini akan menghangatkan iklim Planet Merah tersebut karena gas rumah kaca dari gunung berapi melayang ke atmosfer.

MarsFoto: NASA

7. Garis Lereng Berulang di Kawah Hale

Mars memiliki fitur aneh yang disebut garis lereng berulang (Recurring Slope Lineae/RSL), yang cenderung terbentuk di sisi kawah curam selama cuaca hangat. Sulit untuk mengetahui apa RSL ini.

Gambar yang ditampilkan di sini, di Kawah Hale (serta lokasi lain) menunjukkan titik-titik di mana spektroskopi memperlihatkan tanda-tanda hidrasi. Pada tahun 2015, NASA awalnya mengumumkan bahwa garam terhidrasi menjadi tanda air mengalir di permukaan, tetapi penelitian kemudian mengatakan RSL dapat terbentuk dari air atmosfer atau aliran pasir kering.

Pada kenyataannya, kita mungkin harus mendekati RSL untuk melihat seperti apa sifat aslinya. Tapi jika RSL memang menampung mikroba asing, kita tidak bisa terlalu dekat untuk menghindari terjadinya kontaminasi. Sementara NASA mencari cara untuk menyelidikinya, penjelajah di masa depan mungkin hanya bisa mengagumi fitur misterius ini dari jauh menggunakan teropong.

MarsFoto: NASA

8. 'Ghost Dunes' di Noctis Labyrinthus dan Lembah Hellas

Mars adalah planet yang sebagian besar dibentuk oleh angin, karena airnya menguap saat atmosfernya menipis. Tetapi kita dapat melihat bukti ekstensif dari air di masa lalu, seperti daerah bukit pasir yang disebut Ghost Dunes di Noctis Labyrinthus dan cekungan Hellas.

Para peneliti mengatakan, daerah ini dulunya memiliki bukit pasir setinggi puluhan meter. Kemudian, bukit pasir dibanjiri oleh lava atau air, yang mempertahankan dasarnya sementara puncaknya terkikis.

Bukit pasir tua seperti ini menunjukkan bagaimana angin dulu mengalir di Mars kuno, yang pada gilirannya memberikan beberapa petunjuk kepada ahli iklim tentang lingkungan kuno Mars. Dalam putaran yang lebih menarik, mungkin ada mikroba yang bersembunyi di area terlindung dari bukit pasir ini, aman dari radiasi dan angin yang akan menyapu mereka.

(rns/fay)