Ilmuwan Temukan Piringan Misterius di Luar Tata Surya, Mirip Mata Api
Hide Ads

Ilmuwan Temukan Piringan Misterius di Luar Tata Surya, Mirip Mata Api

Panji Saputro - detikInet
Senin, 26 Jul 2021 08:54 WIB
Ilmuwan Menemukan Circumplanetary, Piringan Misterius di Luar Tata Surya
Ilmuwan Menemukan Circumplanetary, Piringan Misterius di Luar Tata Surya (Foto: space)
Jakarta -

Para astronom baru-baru ini membeberkan sebuah fakta, terkait piringan misterius yang mereka temukan. Letaknya di luar tata surya kita, berbentuk mata api Sauron dari film Lord of The Rings.

Bernama Circumplanetary, ukurannya sekitar 500 lebih besar dari cincin Saturnus dan mengelilingi planet mirip Jupiter, yang dijuluki DPS 70c. Jaraknya hampir 400 tahun cahaya dengan planet tetangganya, PDS 70b.

Piringan tersebut didefinisikan oleh National Radio Astronomy Observatory, sebagai sabuk yang mengelilingi planet, terdiri dari debu dan gas. Circumplanetary ini, mengontrol pertumbuhannya dengan mengatur partikel dan material yang melewatinya, dikutip detikINET dari Vice, Senin (26/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya para ilmuwan pertama kali menemukannya pada tahun 2019. Akan tetapi, mereka baru dapat mengonfirmasi keberadaanya dengan bantuan Atacama Large Millimetre/Submillimetre Array (ALMA).

"PDS 70b dan PDS 70c, yang membentuk sistem, mengingatkan pada pasangan Jupiter-Saturnus, di mana dua eksoplanet yang terdeteksi sejauh ini, masih dalam proses pembentukan," tulis Miriam Keppler dari Max Planck Institute for Astronomy di Jerman.

ADVERTISEMENT

PDS 70c adalah salah satu dari dua raksasa gas muda, yang terletak sekitar 400 tahun cahaya dari Bumi. Sedangkan PDS 70b, masih dalam tahap awal pembentukan.

Partikel gas dan debu yang yang terdapat di Circumplanetary, akan saling bertabrakan dan dapat membentuk suatu benda, yang pada akhirnya melahirkan bulan. Namun para Astronom belum sepenuhnya memahami dan menyaksikan proses tersebut.

"Singkatnya, masih belum jelas kapan, di mana, dan bagaimana planet dan bulan terbentuk," kata Stefano Facchini, seorang peneliti astrofisika di European Southern Observatory (ESO).

Para peneliti pun berharap dapat mengunjungi kembali PDS 70b dan PDS 70c, menggunakan Extremely Large Telescope (ELT) milik ESO. Di mana saat ini, alat tersebut sedang dibangun di Cerro Armazones, sebuah puncak di Chilean Atacama Desert.

"ELT akan menjadi kunci penelitian ini. Karena dengan resolusi yang jauh lebih tinggi, kami akan dapat memetakan sistem dengan lebih rinci," kata Richard Teague, rekan penulis studi di Center for Astrophysics di Harvard dan the Smithsonian.




(hps/afr)