Apa Vaksin Corona Bisa Dikombinasi, Ini Jawabnya

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Selasa, 06 Jul 2021 12:06 WIB
Ilustrasi vaksin corona (Foto: Getty Images)
Jakarta -

Mengkombinasi vaksin Corona antara suntikan pertama dan kedua jadi strategi di berbagai negara. Apakah bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah?

Hindustan Times seperti dilihat Selasa (6/7/2021) memberitakan sejumlah riset sedang dilakukan untuk meneliti dampak dari kombinasi vaksin Corona. Inggris, Kanada, Italia dan UEA sedang mencoba strategi mix and match ini.

Beberapa pejabat tinggi di Eropa juga mencontohkan hal serupa. PM Italia Mario Draghi disuntik AstraZeneca lalu Pfizer. Sedangkan Kanselir Jerman, Angela Merkel disuntik AstraZeneca lalu Moderna.

Pada kasus endemi yang pernah terjadi yaitu Ebola, ilmuwan juga mengkombinasikan vaksin rotavirus. Kombinasi vaksin menurut ilmuwan akan memberikan respons imunitas lebih kuat dibandingkan 1 vaksin saja.

"Bagaimana argumen ini dipraktikan pada kasus COVID, butuh dinilai dari data yang aktual," kata ahli virologi Weill Cornell Medicine, John Moore dilansir New York Times.

Sementara ahli imunologi dari McMaster University Kanada, Zhou Xing mengatakan mengkombinasi vaksin Corona bisa menjadi solusi di tengah kelangkaan vaksin atau ketidakseimbangan pasokan vaksin di dunia.

Riset khusus terkait dengan vaksin Corona kombinasi ini sedang dikerjakan Universitas Oxford dalam penelitian bertajuk Com-COV. Sukarelawan diberikan AstraZeneca dan Pfizer.

Sementara itu US National Institutes of Health juga menguji kombinasi vaksin Corona. Peneliti Rusia sedang menguji kombinasi Sputnik V dan AstraZeneca. Sementara ilmuwan Spanyol lagi mencoba kombinasi AstraZeneca dan Pfizer. Selain itu, India sedang mencoba kombinasi Covishield dan Covaxin.

Apakah aman? Data awal dari riset Com-COV milik Oxford menunjukkan kombinasi vaksin meningkatkan efek samping demam, letih dan sakit kepala. Efek samping ini hilang dalam 48 jam. Tapi, efek samping ini juga bisa menjadi tanda dari respons imunitas yang kuat.

Nampaknya, dunia sekarang masih dalam tahap bereksperimen. Semoga saja kombinasi vaksin Corona bisa dinyatakan aman secara medis dan ilmiah, dan bisa diterapkan di seluruh dunia.



Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"

(fay/fyk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork