Eropa Ingin Jadi yang Pertama Bersihkan Sampah Luar Angkasa
Hide Ads

Eropa Ingin Jadi yang Pertama Bersihkan Sampah Luar Angkasa

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 19 Mei 2021 08:41 WIB
Perangkat luar angkasa Rusia dan China tidak jadi tabrakan, tapi bagaimana dengan sampah luar angkasa lainnya?
Foto: BBC World
Jakarta -

Jatuhnya roket besar China ke Bumi baru-baru ini semakin meningkatkan kekhawatiran tentang bahaya sampah luar angkasa. Badan antariksa Eropa ESA ingin jadi yang pertama membersihkan sampah luar angkasa.

Dikutip dari Space.com, ESA mengumumkan rencana meluncurkan misi pemindahan puing-puing luar angkasa di tahun 2025 dengan bantuan startup asal Swiss bernama ClearSpace.

Misi yang dijuluki ClearSpace-1 tersebut akan menggunakan robot eksperimental berlengan empat untuk menangkap Vega Secondary Payload Adapter (Vespa) yang ditinggalkan oleh peluncur Vega milik ESA pada tahun 2013. Potongan sampah luar angkasa itu terletak sekitar 800 kilometer di atas Bumi dan beratnya sekitar 100 kilogram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puing-puing luar angkasa tidak memiliki kontrol sehingga mereka terapung-apung dan seringkali jatuh secara acak. Pikirkan semua penangkapan orbital yang telah terjadi hingga titik ini dan semuanya terjadi dengan kooperatif, objek target yang dapat dikontrol sepenuhnya," kata Director General ESA Jan Wörner.

ESA menandatangani kontrak senilai USD 104 juta dengan ClearSpace untuk mencapai tujuan tersebut. Robot itu akan menangkap Vespa dari orbit rendah Bumi dan menyeretnya ke atmosfer, di mana kedua pesawat ruang angkasa tersebut akan terbakar. Jika semua berjalan sesuai rencana, misi tersebut akan menjadi pembersihan pertama puing-puing luar angkasa.

ADVERTISEMENT

"Jumlah satelit akan tumbuh pesat dalam dekade mendatang, pembersihan puing secara rutin menjadi hal penting untuk menjaga tingkat puing-puing terkendali dan mencegah tabrakan," kata Jan Wörner.

Sampah satelit dan benda lain yang dikirim manusia ke luar angkasa, berisiko bertabrakan dengan objek lain di orbit Bumi. Menurut perkiraan NASA, setidaknya ada 23 ribu unit muatan yang dibuang, terdiri dari badan roket, dan puing-puing lainnya yang panjangnya lebih dari 10 cm mengelilingi planet ini.

Selain itu, ada 500 ribu benda kecil lainnya dengan panjang antara 1 cm hingga 10 cm. Semua benda ini bergerak setidaknya 18.000 mil per jam dan dapat bertahan selama beberapa dekade sebelum masuk kembali ke atmosfer Bumi dan terbakar.

Saat berada di orbit, sampah luar angkasa menimbulkan risiko bagi satelit komunikasi komersial, pengorbit ilmiah dan cuaca, dan tentu saja Stasiun Luar Angkasa Internasional yang saat ini menjadi rumah bagi para astronaut yang sedang bertugas.




(rns/rns)