Dengan keberhasilan mendaratkan rover robotika di permukaan Planet Mars, China semakin menunjukkan ambisinya menaklukkan luar angkasa. Sebelumnya, lembaga antariksa China juga sudah mendaratkan rover di Bulan sampai akan membangun stasiun antariksa.
Robot penjelajah atau rover Zhurong milik China berhasil mendarat di Mars. Wahana antariksa yang punya bobot 240 kg ini mendarat di Utopia Planitia, salah satu kawah yang berada di bagian utara Mars.
Menurut China National Space Administration (CNSA), wahana pengorbit Tianwen-1 pertama kali menurunkan ketinggiannya dari orbit Mars pada hari Sabtu (15/5) pukul 01.00 waktu setempat. ilmuwan akan memanfaatkan rover ini untuk mempelajari permukaan Mars selama tiga bulan di Mars atau 92 hari di Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rover ini membawa enam instrumen sains yaitu sepasang kamera navigasi kamera multispektral, alat deteksi komposisi permukaan Mars, radar penetrasi, magnetometer, dan stasiun iklim Mars. Gunanya untuk mempelajari cuaca, topografi, geologi dan mencari deposit es air di bawah permukaan Mars.
Di Bulan, misi terbaru China adalah keberhasilan membawa sampel permukaan bulan oleh robot Chang'e 5 di akhir tahun 2020 silam. Kapsul Chang'e 5 membawa 1,731 kilogram sampel batu Bulan yang diambil dari area Oceanus Procellarum pada 16 Desember 2020 silam.
![]() |
Sampel ini adalah yang paling muda usianya dibandingkan batu yang pernah dibawa dalam misi NASA dan Uni Soviet sebelumnya. Tujuan pengumpulan material permukaan Bulan adalah untuk mempelajari area Bulan di Oceanus Procellarum itu, yang diyakini jauh lebih halus daripada permukaan Bulan lainnya.
China sudah berpengalaman menjalankan misi ke Bulan, pertama kali mereka mendaratkan wahana di sana pada tahun 2013. Di tahun 2019, misi Chang'e 4 berhasil mendarat di sisi jauh Bulan, merupakan pertama kalinya ada negara yang melakukannya.