Cara Lacak Posisi Jatuh Roket China, ke Indonesia?
Hide Ads

Cara Lacak Posisi Jatuh Roket China, ke Indonesia?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 08 Mei 2021 19:30 WIB
(FILES) In this file photo taken on April 29, 2021, a Long March 5B rocket, carrying Chinas Tianhe space station core module, lifts off from the Wenchang Space Launch Center in southern Chinas Hainan province. - China said on May 7, 2021 the risk of damage on Earth from a rocket which fell out of orbit after separating from Beijings space station was
Foto: AFP/STR
Jakarta -

Setelah mengantarkan modul pertama dari Stasiun Luar Angkasa China pada Kamis (28/4), roket China akan jatuh tak terkendali ke Bumi. Waduh, jatuh ke Indonesia dan bagaimana cara melacaknya?

Roket China yang dimaksud yaitu Long March 5B diprediksikan akan masuk memasuki atmosfer Bumi pada Sabtu malam ini (8/5/2021). Hal yang menjadi perhatian adalah, roket tersebut terbilang besar karena punya tinggi 30 meter dan bobot mencapai 22 ton.

Sejauh ini, roket China kemungkinan akan jatuh ke area tak berpenghuni, mengingat 70% permukaan Bumi itu adalah lautan. Kendati begitu, pemantauan secara online terhadap benda tersebut tetap mesti diawasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Sebagaimana dilansir dari Space, ada beberapa laman dan media sosial (medsos) yang bisa jadi acuan detikers untuk mengetahui informasi terkini terkait jatuhnya roket China, yaitu sebagai berikut:

China merancang roket Long March 5B dengan desain unik yang membuat inti pertamanya ikut masuk ke orbit bagian bawah Bumi untuk mengirim muatannya. Dalam kasus ini, muatan yang dibawa roket itu adalah Tianhe, modul utama calon stasiun luar angkasa pertama milik negeri Tirai Bambu ini.

Roket ini telah mati dan tidak bisa dikontrol atau dimanuver. Biasanya roket bisa jatuh terkendali dengan dikontrol oleh tim peluncuran, misalnya dengan menggunakan mesin roket atau mesin pendorong kecil untuk mengarahkannya ke area khusus yang jauh dari area padat penduduk.

Saat ini roket China tersebut mengorbit Bumi secara diagonal dengan kemiringan 41,5 derajat dari ekuator. Artinya, roket ini melewati sebagian besar Bumi, sejauh Chile dan Selandia Baru di bagian selatan dan sejauh New York dan Madrid di bagian utara.

Sebagian besar roket akan terbakar saat memasuki atmosfer. Puing-puing yang tidak terbakar akan tetap utuh dan jatuh bebas ke Bumi.

Ini bukan pertama kalinya roket China jatuh bebas dari luar angkasa. Dalam peluncuran roket Long March 5B lainnya di tahun 2020, puing-puingnya juga jatuh tak terkendali dan menghantam sebuah desa di Pantai Gading.




(agt/afr)