Ini Asal Mula 22 April Jadi Hari Bumi Sedunia
Hide Ads

Ini Asal Mula 22 April Jadi Hari Bumi Sedunia

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 22 Apr 2021 13:50 WIB
Aktivis merias wajah dengan gambar bumi saat mengikuti aksi damai peringatan Hari Bumi di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Senin (22/4/2019). Mereka mengkampanyekan penyelamatan empat satwa yang terancam punah yakni gajah, harimau, badak dan orangutan. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/aww.
Peringatan Hari Bumi. Foto: ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Jakarta -

Pekan Hari Bumi 2021 akhirnya tiba. Tapi tahukah kalian bagaimana peringatan tahunan setiap 22 April ini dimulai? Mari jelajahi asal-usul sejarah Hari Bumi.

Untuk memahami sejarah Hari Bumi, kita terlebih dahulu perlu tahu bagaimana keadaan Amerika Serikat (AS) dan dunia menjelang akhir 1960-an. Di tahun tersebut, polusi udara, tumpahan minyak, dan pencemaran lingkungan terjadi sangat parah.

Pemerintah tidak mengatur emisi kendaraan di AS, dan mobil tidak efisien sehingga orang AS mengonsumsi gas bertimbal. Pencemaran udara merupakan masalah utama karena berbagai output dari industri, dan juga tidak adanya regulasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampak pada kesehatan manusia

Sebelum tahun 1970, tidak ada badan perlindungan lingkungan (Environmental Protection Agency), tidak ada undang-undang udara bersih (Clean Air Act) dan tidak ada undang-undang air bersih (Clean Water Act).

Jadi, seperti dikutip dari Spectrum News, Kamis (22/4/2021) tanpa otoritas hukum atau proses regulasi untuk melindungi lingkungan, pabrik dan bisnis dapat seenaknya membuang limbah beracun ke saluran air atau mengeluarkan asap beracun ke udara tanpa konsekuensi.

ADVERTISEMENT

Hal ini menggerakkan sejumlah orang tersadar untuk melakukan aksi, mobilisasi dan pendidikan. Pada akhir 1960-an, gerakan mahasiswa anti-perang Vietnam menginspirasi pembuat undang-undang, dan mereka ingin menanamkan kesadaran publik tentang polusi udara dan air.

Hasilnya? Kampus-kampus pun dilibatkan. Untuk memaksimalkan partisipasi mahasiswa, dipilihlah tanggal 22 April. Tanggal ini ideal karena merupakan hari kerja yang berada di antara libur musim semi dan ujian akhir para mahasiswa.

Gerakan lingkungan modern

Pada Januari 1969, mulai banyak bermunculan aktivis lingkungan, termasuk salah satunya Senator Gaylord Nelson yang sudah lama mengkhawatirkan memburuknya lingkungan di AS.

Nelson terpilih menjadi Senator AS pada 1962. Dia memiliki misi untuk meyakinkan pemerintah federal bahwa Bumi dalam bahaya. Di saat banyak masyarakat Amerika yang tidak mengenal istilah daur ulang, pada 1969 Nelson memimpin gerakan lingkungan modern dan mengembangkan gagasan tentang Hari Bumi.

Gerakan ini terinspirasi dari gerakan sebelumnya dari para mahasiswa. Nelson ingin menerapkan semangat yang sama untuk menyadarkan publik akan polusi udara dan air.

Upaya tersebut kemudian diperluas hingga mencakup organisasi, kelompok agama, dan lain-lain. Gerakan ini kemudian diberi nama sebagai Earth Day atau Hari Bumi pada sebuah konferensi di Seattle pada musim gugur tahun 1969.

Dia mengundang seluruh masyarakat untuk terlibat. Hari Bumi yang pertama kali diselenggarakan menginspirasi 20 juta orang AS, yang merupakan 10% dari total AS pada saat itu, untuk turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk menunjukkan perlunya perubahan. Gerakan ini langsung mendapat perhatian media di seluruh negeri.

Pada Desember 1970, Kongres AS mengesahkan pembentukan Environmental Protection Agency. Kongres kemudian mengeluarkan undang-undang lingkungan pertama yang sejenis, seperti Undang-Undang Pendidikan Lingkungan Nasional, Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan Undang-Undang Udara Bersih.

Dua tahun kemudian, Kongres mengesahkan Undang-Undang Air Bersih, diikuti oleh undang-undang terkait lingkungan lainnya yang akan melindungi jutaan manusia dari penyakit dan kematian serta melindungi ratusan spesies dari kepunahan. Akhirnya pada tahun 1990, Hari Bumi menjadi global.

Hari Bumi 2021

Sekarang, Hari Bumi dikenal sebagai salah satu perayaan terbesar di dunia. Hari ini dirayakan oleh lebih dari satu miliar orang setiap tahun sebagai hari aksi untuk mengubah perilaku manusia dan untuk menciptakan perubahan kebijakan global, nasional dan lokal.

Orang mungkin melihat adanya kemiripan dengan pemberontakan lingkungan sosial dan budaya dari tahun 1970 dan hari ini. Seiring dengan pertumbuhan pendidikan dan kesadaran akan perubahan iklim, begitu pula mobilisasi peradaban. Alih-alih turun ke jalan seperti yang dilakukan di tahun 1970-an, gerakan saat ini banyak bergerilya di platform digital.

Era teknologi dan media sosial saat ini memungkinkan terjadinya diskusi, aksi protes, dan mobilisasi penting dan dibutuhkan, bisa dilakukan untuk menjangkau khalayak global. Bumi adalah satu-satunya rumah kita, dan satu-satunya tempat di semesta yang diketahui memiliki kehidupan. Jadi, mari lindungi dan selamatkan rumah kita.




(rns/fay)