Batu Meteor Langka Ini Lebih Tua dari Usia Bumi, Kok Bisa?
Hide Ads

Batu Meteor Langka Ini Lebih Tua dari Usia Bumi, Kok Bisa?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 12 Mar 2021 12:50 WIB
Batu Meteor Langka
Meteorite ini lebih tua dari Bumi. Foto: Live Science
Jakarta -

Pada bulan Mei tahun 2020 silam, sebuah batu meteor atau meteorit jatuh di sekitar gurun Sahara dan ditemukan oleh ilmuwan. Setelah diteliti leih lanjut, diambil kesimpulan bahwa usia meteorit itu ternyata lebih tua daripada usia Bumi.

Peneliti dari Center for Meteorite Studies di Arizona University di Amerika Serikat dalam studinya menyebutkan bahwa batu angkasa itu terbentuk sekitar 4,565 miliar tahun silam. Sedangkan usia Bumi diperkirakan sekitar 4,54 miliar tahun yang berarti sedikit lebih muda.

Seperti dikutip detikINET dari Live Science, Jumat (12/3/2021), usia dan kandungan mineralnya mengindikasikan meteorit ini asal usulnya dari awal terbentuknya Tata Surya, dari kerak protoplanet, sebutan untuk benda berbatu yang dalam proses berkembang menjadi planet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meteorit yang dinamakan sebagai Erg Chech 002 (EC 002) ini kemungkinan selamat dari sebuah 'planet bayi' yang rusak atau ditelan oleh planet lain yang lebih besar pada masa awal kelahiran Tata Surya kita.

Di antara ribuan meteorit yang jatuh ke Bumi, EC 002 memang tergolong sangat istimewa dan berharga bagi ilmu pengetahuan. "Meteorit ini adalah batu magmatis tertua yang pernah dianalisis sejauh ini dan membuka pandangan tentang formasi kerak purba yang melapisi protoplanet tertua," sebut tim peneliti.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada obyek dengan karakteristik spektral yang mirip dengan EC 002 telah teridentifikasi sejauh ini," tambah mereka.

Bahkan karena EC 002 lebih tua dari Bumi, ada kemungkinan materi sejenisnya pada zaman dahulu kala turut berperan dalam membentuk Bumi. Maka, meteorit ini dapat diteliti lebih lanjut untuk menambah pemahaman tentang terciptanya planet kita menurut sains.




(fyk/rns)