Prototipe roket Starship milik SpaceX berhasil mendarat untuk pertama kalinya dalam uji terbang ketinggian di Texas, Amerika Serikat. Tapi hanya beberapa menit setelah mendarat roket tersebut langsung meledak di landasan.
Setelah sempat dibatalkan di menit-menit terakhir, SpaceX menguji coba prototipe roket Starship SN10 di fasilitasnya di Boca Chica, Texas pada hari Rabu (3/3) pukul 18.14 waktu setempat. Dalam uji coba kali ini, roket Starship berhasil mencapai ketinggian sekitar 10 km.
Setelah mencapai ketinggian tersebut, Starship mematikan ketiga mesin Raptor-nya satu persatu agar bisa jatuh bebas dan mengambil posisi horizontal dengan bagian 'perutnya' menghadap permukaan tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu roket memulai manuver 'belly flop' di mana tiga mesin tadi kembali dinyalakan untuk mengubah posisi roket menjadi vertikal untuk persiapan pendaratan.
Starship SN10 berhasil turun secara perlahan dan mendarat dengan mulus meski agak sedikit miring ke samping. Teknisi SpaceX John Insprucker yang memandu siaran langsung peluncuran ini menyatakan misi kali ini berjalan sukses.
"Tiga kali baru beruntung, seperti kata pepatah. Kami berhasil melakukan soft touchdown di landasan pendaratan," kata Insprucker seperti dikutip dari The Verge, Kamis (4/3/2021).
"Sebagai pengingat, poin penting dari uji terbang hari ini adalah mengumpulkan data tentang pengendalian kendaraan saat reentering, dan kami berhasil menyelesaikannya," sambungnya.
Tapi beberapa menit setelah Starship berhasil mendarat, roket setinggi 45 meter itu langsung meledak di dekat landasan peluncuran. Tidak diketahui penyebab ledakan ini karena siaran langsung dari SpaceX langsung terputus sebelum ledakan.
Meski tetap berakhir dengan ledakan, hasil uji coba kali ini merupakan pencapaian yang mengagumkan untuk SpaceX. Dua uji coba sebelumnya, prototipe SN8 dan SN9, tidak berhasil mendarat dan meledak karena tidak berhasil mengurangi kecepatan.
Insprucker mengatakan SpaceX sudah membangun beberapa prototipe roket Starship lainnya, dan prototipe SN11 sudah siap untuk diuji coba dalam waktu dekat.
Baca juga: Elon Musk yang Ingin Meninggal di Mars |
SpaceX merancang Starship sebagai roket yang bisa dipakai ulang sepenuhnya. Roket raksasa ini bisa mengangkut awak astronaut dan kargo seberat 100 ton untuk misi luar angkasa di orbit Bumi, Bulan dan kemudian Mars.
CEO SpaceX Elon Musk optimis Starship bisa melakukan penerbangan ke orbit pada akhir tahun ini, dan mulai melakukan penerbangan berawak pada tahun 2023. Roket ini juga akan digunakan miliarder Jepang Yusaku Maezawa untuk terbang ke Bulan bersama delapan orang terpilih lainnya.
(vmp/afr)