Waspada Banjir Akibat Hujan Dini Hari di Jabodetabek
Hide Ads

Waspada Banjir Akibat Hujan Dini Hari di Jabodetabek

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 18 Feb 2021 13:32 WIB
BMKG menyatakan wilayah Indonesia saat ini memasuki masa pancaroba. Awan gelap pun tampak menyelimuti langit Kota Jakarta hari ini.
Ilustrasi (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Berdasarkan hasil pemantauan menggunakan satelit, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa hujan yang terjadi pada dini hari di Jabodetabek, berpotensi picu banjir.

Hasil prediksi Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) milik Lapan menunjukkan bahwa hujan ekstrem mulai terjadi di kawasan Jakarta sejak pukul 23.00 WIB dengan intensitas yang semakin meningkat dan jangkauan wilayah yang meluas dan memanjang hingga meliputi Bekasi, Depok, Tangerang, bahkan hingga Karawang.

Hal ini sesuai dengan peringatan dini hujan ekstrem yang akan berlangsung pada 18-19 Februari 2021 di Jakarta yang telah dikeluarkan oleh BMKG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Erma Yulihasti selaku Peneliti Sains Atmosfer pada Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan mengatakan, hujan ekstrem tersebut diprediksi mencapai intensitas maksimum pada pukul 05.00 WIB.

Setelah itu, intensitas akan berkurang terhadap waktu namun hujan dalam skala meso atau luas akan persisten terjadi sepanjang hari hingga pukul 17.00 WIB di kawasan Jakarta dan sekitarnya tambahnya.

Pada sore hari, hujan juga akan terbentuk di kawasan Bogor dan sekitarnya dan menjalar ke utara menuju Jakarta dengan peningkatan intensitas hujan akan kembali terjadi menjelang tengah malam pukul 23.00 WIB.

Hujan di Jakarta bahkan masih akan terjadi hingga pukul 04.00 WIB pada tanggal 20 Februari 2021. Hujan ekstrem dinihari ini sangat erat dipengaruhi oleh penguatan CENS dan angin utara di Laut Jawa yang bersifat sangat lembap.

"Semua pihak diharapkan selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir besar yang dapat terjadi pada 19-20 Februari secara luas di Jadetabek, sebagaimana yang pernah terjadi pada 1 Januari 2020," tutur Erna seperti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/2/2021).




(agt/fay)