Militer Amerika Serikat berencana membangun pabrik dan bangunan-bangunan besar lain di Bulan. Mereka bahkan sudah membuat divisi khusus untuk menanganinya walau masih dalam tahap rancangan awal.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) yang bernaung di bawah Departemen Pertahanan AS telah meluncurkan program baru yang memberi kesempatan pada para perusahaan antariksa komersial. Mereka diharapkan mengetengahkan beragam inovasi untuk membuat struktur besar di permukaan Bulan.
Proyek ini disebut sebagai Novel Orbital and Moon Manufacturing, Materials and Mass-efficient Design (NOM4D). Bahkan konsep teknologinya diharapkan hanya bisa direalisasikan di luar angkasa, bukan di Bumi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Visi Novel Orbital and Moon Manufacturing, Materials and Mass-efficient Design (NOM4D) adalah mengembangkan fondasi material, pemrosesan dan desain yang dibutuhkan untuk merealisasikan manufaktur di antariksa dalam sistem yang besar dan tangguh," sebut Bill Carter dari DARPA.
"Kami mencari proposal yang datang dengan desain sistem efisien yang hanya bisa dibangun di luar Bumi serta dengan fitur-fitur yang memungkinkannya bertahan dari kerusakan di antariksa dan lingkungan Bulan," tambah dia seperti dikutip detikINET dari Independent, Jumat (11/2/2021).
Tentunya konsep bangunan harus mengetengahkan terobosan yang benar-benar baru. DARPA berasumsi bahwa pada tahun 2030, sudah berkembang fasilitas di Bulan di mana penerbangan ke sana dilakukan secara rutin dan juga ada robot yang menghuninya.
Adapun NASA menyebut Bulan adalah pintu gerbang penjelajahan lainnya ke antariksa yang lebih luas. Lembaga antariksa ini menargetkan dapat menerbangkan kembali astronaut ke Bulan pada tahun 2024. Tujuan jangka panjangnya adalah membangun koloni manusia di satelit Bumi tersebut.
(fyk/rns)