Tiba di Mars, Wahana China Bersiap Hadapi 'Teror 7 Menit'
Hide Ads

Tiba di Mars, Wahana China Bersiap Hadapi 'Teror 7 Menit'

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 11 Feb 2021 12:11 WIB
Tianwen-1
Ilustrasi rover China di permukaan Mars. Foto: Istimewa/CNSA
Jakarta -

Tianwen-1, misi pertama buatan China ke Planet Mars, berhasil mencapai orbit Planet Merah tersebut dengan selamat setelah menempuh perjalanan hampir 500 juta kilometer. Namun tugas Tianwen-1 belum selesai, malah justru bertambah berat karena nanti akan menghadapi 'teror 7 menit'.

China's National Space Administration (CNSA) mengumumkan bahwa wahana itu dalam kondisi baik. Pesawat seberat 5 ton itu terdiri dari orbiter untuk memasuki Planet Mars dan rover. Tugas beratnya adalah mendaratkan rover itu di Mars yang juga baru pertama kali ini dilakukan oleh China.

Dikutip detikINET dari Global Times, Kamis (11/2/2021) Tianwen-1 akan mulai memeriksa permukaan Planet Mars untuk menentukan tempat pendaratan yang tepat. Wahana pengorbit akan mulai proses pencitraan calon lokasi pendaratan yang sesuai, kemungkinan di sekitar wilayah Utopia Planitia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seandainya bentuk tanah di area yang sudah ditentukan diketahui kurang cocok, pesawat antariksa ini perlu menyesuaikan atau memutuskan lokasi baru untuk mendarat, yang berarti waktu orbit bisa lebih lama untuk memastikan pendaratan yang aman," sebut Wang Ya'nan, Chief Editor Aerospace Knowledge.

Pendaratan rover baru akan dilakukan sekitar bulan Mei atau Juni 2021. Karena memakai tenaga surya, lokasi pendaratan diharapkan punya cukup cahaya Matahari, idealnya adalah di sekitar ekuator Mars.

ADVERTISEMENT

Mendarat di permukaan Mars bukan perkara mudah dibandingkan di Bulan misalnya, karena di Mars kondisinya lebih kompleks. Namun China telah berpengalaman mendaratkan wahana di Bulan sehingga sudah ada dasar ilmunya.

Manuver paling menantang saat menyambangi Mars adalah yang dijuluki sebagai teror 7 menit. Itu adalah saat di mana wahana dan segenap peralatan pendaratannya menurunkan akselerasi secara drastis. Semua timing harus pas, bagaimana pembakaran mesinnya dan membuka parasut sehingga rover tidak turun terlalu cepat dan hancur.

Hanya separuh misi pendaratan ke Mars berujung kesuksesan. Faktor penghalang terutama adalah atmosfer tipis di sana, hanya 1% dibandingkan di Bumi, sehingga tidak ada yang menahan wahana antariksa ketika melakukan pendaratan di Mars. Terlebih lagi ada delay komunikasi sehingga jika ada masalah, wahana itu harus bermanuver sendiri.

Jika sukses mendarat, rover seberat 240 kg yang dibawa Tianwen-1 akan meneliti karakteristik tanah dan distribusi air es menggunakan instrumen Subsurface Exploration Radar.

Rover yang dibuat China disebut mirip dengan rover buatan Amerika yang sudah mendarat di Mars. Amerika sendiri tak lama lagi akan mendaratkan rover barunya di Planet Merah yang bernama Perseverance.




(fyk/afr)