Robot NASA Gagal Total Gali Permukaan Planet Mars
Hide Ads

Robot NASA Gagal Total Gali Permukaan Planet Mars

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 17 Jan 2021 19:15 WIB
Planet Mars
Upaya penggalian planet Mars. Foto: NASA
Jakarta -

Pada tahun 2018, NASA berhasil mendaratkan rover robotika terbarunya di Planet Mars yang dinamakan InSight. Salah satu misi robot ini adalah melakukan penggalian di Mars dalam rangka riset bagian dalam planet Merah tersebut. Sayang, upaya penggalian dipastikan telah gagal.

Wahana InSight memiliki semacam penggali dan sudah berupaya menembus permukaan Mars sejak Februari 2019 silam. Namun NASA baru saja mengumumkan wahana itu sudah menyerah alias gagal melakukan penggalian.

Perangkat yang disebut sebagai Heat Flow and Physical Properties Package (HP3), sudah berkali-kali mencoba menggali dalam rangka meneliti temperatur internal planet Mars. Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk mempelajari evolusi dan geologi planet tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total menurut NASA, sudah 500 kali usaha dilakukan, namun hanya dapat menggali sampai kedalaman dua atau paling banter tiga centimeter. Kedalaman itu belum cukup untuk melakukan riset yang diperlukan.

Peralatan penggalian rupanya tidak bisa menembus lapisan batu dan pasir di Planet Mars yang tidak diperkirakan sebelumnya. Juni silam, sempat tergali cukup dalam, namun tetap tidak mencapai target yang ditetapkan.

ADVERTISEMENT

"Kami telah melakukan segala yang kami bisa, tapi Mars dan penggali kami tetap saja tidak cocok," kata Tilman Spohn, peneliti utama dalam misi itu, seperti dikutip detikINET dari SpaceNews, Minggu (17/1/2021).

Padalah, HP3 dirancang untuk menggali sampai kedalaman 5 meter di bawah permukaan Mars. Instrumen itu langsung dikaryakan di awal 2019, tak berselang lama setelah InSight mendarat di Mars pada akhir tahun 2018.

Pihak NASA dan para ilmuwan mengambil hikmah dari kegagalan ini, yaitu agar misi sejenis di masa mendatang tidak mengalami hal yang sama. "Beruntungnya, kami jadi banyak mempelajari soal ini yang akan bermanfaat pada misi masa depan yang berusaha menggali Planet Mars," ujar Spohn.




(fyk/asj)