Bos Badan Antariksa Rusia Sindir SpaceX, Ada Apa?
Hide Ads

Bos Badan Antariksa Rusia Sindir SpaceX, Ada Apa?

Virgina Maulita Putri - detikInet
Rabu, 23 Des 2020 07:50 WIB
The Soyuz MS-10 spacecraft carrying the crew of astronaut Nick Hague of the U.S. and cosmonaut Alexey Ovchinin of Russia blasts off to the International Space Station (ISS) from the launchpad at the Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan October 11, 2018. REUTERS/Shamil Zhumatov
Bos Badan Antariksa Rusia Sindir SpaceX, Ada Apa? Foto: Dok. REUTERS/Shamil Zhumatov
Jakarta -

Bos badan antariksa Rusia (Roscosmos) Dmitry Rogozin sepertinya masih tidak bisa menerima sederet kesuksesan yang dicapai SpaceX tahun ini. Bahkan ia baru-baru ini menyebut SpaceX sebagai 'lemah lembut'.

Pada Jumat pekan lalu, roket Soyuz 2.1b milik Roscosmos meluncur dari Kosmodrom Vostochny membawa 36 satelit OneWeb ke luar angkasa. Roket ini memiliki dua stage yang jatuh di wilayah Yakutia yang untungnya tidak memiliki populasi yang padat.

Wilayah ini secara geografis cukup menantang, apalagi di musim dingin seperti ini. Karena harus bekerja di area yang menantang untuk menyelamatkan roket-roket itu, Rogozin pun membandingkan kerja keras anak buahnya dengan SpaceX yang dianggapnya lembek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingan yang diunggah di Twitter dan Facebook, Rogozin mengunggah beberapa foto teknisi Roscosmos yang menyelamatkan roket Soyuz di tengah salju yang tebal. Tapi dalam captionnya ia justru mengungkit Boca Chica yang merupakan tempat SpaceX mengembangkan prototipe roket Starship.

Bos Roscosmos sindir SpaceXPostingan Dmitry Rogozin di Facebook dan terjemahannya Foto: Screenshot

"Ini bukan Boca Chica. Ini Yakutia, dan di tengah musim dingin," tulis Rogozin dalam unggahannya yang diterjemahkan, seperti dikutip dari ArsTechnica, Rabu (23/12/2020).

ADVERTISEMENT

"Tim di area jatuhnya stage kedua misi One Web ditempatkan dua hari sebelum peluncuran kemarin. Temperatur - minus 52 derajat. Saya ingin tahu apakah SpaceX yang lemah lembut mampu bekerja dalam kondisi seperti itu," sambungnya.

Tapi komentar Rogozin ini langsung menjadi bahan cemooh di Twitter. Beberapa mengatakan tim SpaceX memang tidak perlu bekerja di kondisi yang menantang untuk menyelamatkan roket karena mereka telah membuat roket yang pintar.

Seperti diketahui, roket Falcon 9 buatan SpaceX dirancang agar bisa mendarat kembali di daratan atau di kapal drone agar bisa digunakan kembali. Sedangkan stage keduanya bisa diarahkan untuk memasuki atmosfer dan terbakar.

Rogozin dan Roscosmos memang mengalami tahun yang sulit. Sejak SpaceX berhasil menerbangkan astronaut ke luar angkasa menggunakan kapsul Crew Dragon, NASA tidak lagi perlu menyewa tempat di roket Soyuz dan akibatnya Roscosmos kehilangan salah satu sumber pendapatannya.




(vmp/afr)