Mereka Ramai-ramai Menambang di Bulan dan Asteroid
Hide Ads

Mereka Ramai-ramai Menambang di Bulan dan Asteroid

Tim - detikInet
Jumat, 04 Des 2020 05:40 WIB
Ilustrasi Osiris-Rex
Ilustrasi mendarat di asteroid. Foto: NASA

Pesawat Hayabusa Jepang Bawa Asteroid Purba

Pesawat antariksa Jepang, Hayabusa-2, pada awal tahun 2019 berhasil mendarat di sebuah asteroid bernama Ryugu. Ia akan mencoba untuk mengambil contoh bebatuan di permukaan asteroid tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hayabusa-2 mencapai Ryugu pada Juni 2018 setelah perjalanan selama 3,5 tahun dari Bumi. Setelah bermanuver lama di orbitnya, akhirnya dilakukan proses mendarat yang sukses. Dengan perangkat khusus, pesawat itu menembakkan peluru dari metal ke permukaan. Partikel yang terangkat karena tembakan itu akan diambil oleh Hayabusa-2 dengan semacam corong.

Ryugu panjangnya sekitar 1 kilometer. Ia termasuk kategori batu angkasa primitif yang dikenal dengan sebutan C-type. Asteroid-asteroid yang berada dekat Bumi ini merupakan peninggalan dari masa-masa awal lahirnya Tata Surya.

ADVERTISEMENT

"Sampel dari Ryugu memungkinkan sejarahnya untuk dieksplorasi. Mungkin saja asteroid semacam itu membawa air dan materi organik yang diperlukan untuk memulai kehidupan di Bumi. Sampel itu akan berguna untuk meneliti kemungkinan ini," kata Profesor Alan Fitzsimmons dari University Belfast.

Asteroid HayabusaAsteroid Ryugu. Foto: Dok. The Next Web

Misi Hayabusa2 yang mencari sampel asteroid Ryugu akan kembali ke Bumi pekan ini. Hayabusa2 dijadwalkan mudik ke Bumi sambil membawa sampel asteroid purba itu pada Sabtu, 5 Desember 2020.

Badan Antariksa nasional Jepang JAXA saat ini sedang bersiap memulangkan wahana Hayabusa2 yang berhasil mengumumpulkan sampel asteroid Ryugu. Jika semua berjalan lancar, Hayabusa2 akan mendarat di dekat Woomera, di pedalaman Australia, Minggu, 6 Desember 2020 waktu setempat. JAXA akan menyiarkan streaming langsung yang mengabadikan perjalanan mudik Hayabusa2 dari asteroid Ryugu ke Bumi.

"Mengingat operasional kami berupaya meminimalkan anggota tim di Woomera, kami memang tidak bisa menjanjikan apa pun. Tapi kami berupaya menampilkan perjalanan ini yang akan disematkan dalam streaming langsung dari Sagamihara, Jepang," kata Masaki Fujimoto, wakil direktur Institute of Space dan Ilmu Astronautika di JAXA, dikutip dari Cnet.

Halaman selanjutnya: Wahana China menggali di Bulang...