Exoplanet adalah sebutan untuk planet-planet yang ada di luar Tata Surya kita. Pelacakan dari teleskop canggih sejauh ini telah menemukan ribuan exoplanet, sebagian mirip dengan Bumi dan mungkin saja ada kehidupan di sana walau masih sulit untuk membuktikannya.
Perburuan Exoplanet terutama digelar oleh NASA. Dulu mereka mengandalkan teleskop Kepler, kemudian digantikan oleh Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) sejak 2018. Teleskop itu melayang di antariksa, memindai luar angkasa sampai sudut-sudut yang sangat jauh.
Sampai 1 Oktober 2020, ada 4.335 exoplanet terkonfirmasi dalam 3.218 sistem Tata Surya. Itu belum seberapa. Dengan asumsi ada 200 miliar bintang, ada hipotesa bahwa mungkin saja ada 11 miliar planet yang mungkin dihuni di galaksi Bima Sakti saja. Jumlahnya bisa meningkat sampai 40 miliar jika menghitung exoplanet yang mengorbit di bintang katai merah.
Menilik sejarah, tahun 1992 adalah pertama kali terkonfirmasi bahwa ada exoplanet eksis. Exoplanet terdiri dari berbagai macam ukuran dan jenis orbit. Beberapa merupakan planet super besar, sebagian permukaannya es atau bebatuan.
Apa yang diinginkan NASA dan lembaga antariksa lain adalah exoplanet yang mirip ukurannya dengan Bumi, dan mengorbit pada bintangnya dalam zona habitat. Zona habitat adalah kondisi jarak ideal antara bintang dengan planet sehingga mungkin ada air mengalir dan jika demikian, barangkali ada makhluk hidup.
Salah satu exoplanet semacam itu yang menarik perhatian ilmuwan adalah Proxima B yang mengorbit pada bintang Alpha Centauri AB. Eksistensi planet itu diketahui sejak 4 tahun yang lalu.
Potensi mendukung kehidupan di planet ini adalah karena kemungkinan ada air mengalir di permukaannya. "Exoplanet ini berada dalam jarak dengan bintangnya di mana memungkinkan temperatur cukup sedang untuk air dalam keadaan cair di permukaannya," papar NASA.
Baca juga: Ilmuwan Deteksi Planet Pengembara Misterius |
Halaman selanjutnya: profil Planet Proxima B yang mungkin punya air...