Menurut ilmuwan, bintang termasuk Matahari nantinya akan tamat riwayatnya dalam sebuah ledakan hebat yang disebut sebagai supernova. Pemandangan kehancuran bintang seperti itu berhasil direkam oleh teleskop milik NASA, Hubble.
Dengan banyaknya bintang di alam semesta, supernova kemungkinan adalah hal yang umum terjadi. Namun karena terbatasnya peralatan di Bumi, berhasil merekamnya adalah kejadian langka.
Awalnya di Januari 2018, ledakan supernova yang menimbulkan sinar terang terdeteksi di galaksi NGC 2525, sekitar 70 juta tahun cahaya jaraknya. Sebulan kemudian, teleskop Hubble menggunakan Wide Field Camera 3 mulai merekam pemandangan di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama setahun sampai Februari 2019, Hubble terus menerus mengambil gambar perkembangan supernova itu, yang kemudian semakin meredup dan tidak tampak lagi. Artinya, bintang itu telah mengalami kehancuran.
"Seperti sosok paparazzi antar galaksi, teleskop antariksa Hubble menangkap supernova tersebut, yang adalah bintang yang meledakkan diri," tulis NASA di situsnya seperti dikutip detikINET, Selasa (2/10/2020).
"Tak ada kembang api apapun di Bumi yang dapat menandingi supernova ini, direkam dalam keagungannya oleh teleskop antariksa Hubble," kata pemenang Nobel, Adam Riess yang bekerja di Space Telescope Science Institute (STScI).
Menurut NASA, jenis supernova yang terjadi berasal dari bintang katai putih yang telah terbakar. Pada saat mendekati masa akhir hidupnya, bintang akan bertambah ukurannya jadi sangat besar, untuk kemudian berubah lagi menjadi kecil dan kemudian mengalami proses kehancuran.
Bagian inti katai putih akan menjadi cukup panas untuk memicu terjadinya fusi nuklir, ibaratnya menjadi bm atom raksasa. Proses termonuklir itu menyebabkan kehancurannya. Berikut video rekaman supernova dari Hubble tersebut:
(fyk/fay)