Ramalan Seram 'Kiamat' Karena Kehancuran Matahari
Hide Ads

Ramalan Seram 'Kiamat' Karena Kehancuran Matahari

Tim - detikInet
Jumat, 02 Okt 2020 05:22 WIB
foto matahari detail
Potret Matahari dari jarak dekat. (Foto: Paul Andrew via Daily Mail)

Akhir Alam Semesta

Tak hanya Matahari, alam semesta pun bakal berakhir walau masih beberapa triliun tahun lagi. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Monthly Notices oleh Royal Astronomical Society, memprediksi apa yang akan terjadi ketika itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bintang terus meledak dengan prosesnya pelan-pelan. Saat itu, alam semesta bisa dikatakan sudah mati dan seluruh bintang pun menunggu giliran tamat riwayatnya.

"Alam semesta akan menjadi tempat yang kesepian, dingin dan menyedihkan," tulis pakar teori fisika, Matt Caplan, dalam risetnya itu. Ia adalah asisten profesor di Illinois State University, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

Pada akhir alam semesta, bintang-bintang masif meledak lebih dulu menjadi supernova, membuatnya kolaps. Seiring berjalannya waktu, bintang-bintang katai putih pun menjadi lebih padat, berubah menjadi bintang katai hitam yang dapat memproduksi materi besi. Kala itu, sudah tidak ada lagi cahayanya.

"Saat bintang katai putih mendingin dalam beberapa triliun tahun lagi, mereka akan menjadi semakin redup, akhirnya menjadi solid dan berubah menjadi bintang katai hitam yang tak lagi bersinar," urai Caplan.

Setelahnya bintang tak bersisa, galaksi-galaksi pun lenyap, lubang hitam menguap, dan dengan demikian berakhirlah alam semesta. Tentunya, itu hanya skenario ilmuwan berdasarkan teori ilmiah.

(fyk/fay)