"Pada saat ini, memang belum konklusif meskipun bukti cenderung mengindikasikan (virus itu) natural. Tapi kami belum tahu secara pasti," kata Jenderal Mark Milley dari militer AS yang menjabat Chairman of the Joint Chiefs of Staff.
Meski begitu, segelintir ilmuwan tetap mencurigai virus Corona buatan manusia atau setidaknya bocor dari lab di Wuhan. Salah satunya Profesor Clive Hamilton, pakar China dan akademisi Australian National University serta Charles Sturt University. Ia menilai asal COVID-19 dari pasar Wuhan meragukan dan lebih cenderung dari laboratorium Wuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, kasus terawal COVID-19 menurutnya menimpa orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pasar hewan Wuhan. "Hal ini ditunjukkan oleh studi kualitas tinggi. Jadi, gagasan bahwa virus ini berawal di Desember, akhir Desember, di pasar ini, tidak terukur," cetusnya.
"Satu-satunya penjelasan lain yang masuk akal adalah bahwa virus ini bocor dari Wuhan Institute of Virology," katanya.
Pastinya sampai saat ini, masih diselidiki secara intensif dari mana asal mula virus Corona. Adapun juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian pernah menegaskan para pakar ataupun WHO beberapa kali telah menyatakan Wuhan Institute of Virology (WIV) tidak ada sangkut pautnya dengan wabah corona.
"WHO mengatakan tidak ada bukti yang membuktikan bahwa itu (COVID-19) dibuat di lab. Dan banyak pakar medis terkemuka juga mengatakan jika klaim virus tersebut bocor dari lab tidak punya dasar ilmiah," ujar dia.