Bulan Jadi Berkarat Gara-gara Bumi!
Hide Ads

Bulan Jadi Berkarat Gara-gara Bumi!

Virgina Maulita Putri - detikInet
Sabtu, 05 Sep 2020 05:34 WIB
Ilustrasi Super Moon
Bulan Jadi Berkarat Gara-gara Bumi (Foto: Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta -

Ilmuwan menemukan fenomena aneh di Bulan yaitu munculnya karat. Fenomena ini seharusnya mustahil terjadi, dan Bumi sepertinya menjadi penyebab munculnya karat di Bulan.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Science Advances, peneliti mengambil data dari orbiter Bulan Chandrayaan-1 milik Indian Space Research Organization. Mereka menemukan bahwa bebatuan di kutub Bulan memiliki komposisi yang berbeda dibanding area lainnya.

Setelah dilihat lebih seksama, Shuai Li dari University of Hawaii yang memimpin studi ini menemukan komposisi tersebut adalah hematite. Hematite sendiri adalah sejenis oksida besi (iron oxide) atau yang umum dikenal sebagai karat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini mengagetkan ilmuwan karena karat hanya bisa terbentuk jika ada air dan oksigen. Bulan memang memiliki sedikit air, tapi atmosfernya sama sekali tidak ditemukan oksigen, sehingga sulit bagi karat untuk terbentuk di permukaannya.

Li kemudian melaporkan temuannya ke ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA untuk memastikannya.

ADVERTISEMENT

"Awalnya, saya benar-benar tidak mempercayainya. Ini seharusnya tidak ada berdasarkan kondisi yang ada di Bulan," kata ilmuwan JPL Abigail Fraeman, seperti dikutip detikINET dari Cnet, Sabtu (5/9/2020).

"Tapi sejak kita menemukan air di Bulan, orang-orang telah berspekulasi bahwa bisa jadi ada variasi mineral yang lebih banyak dari yang diperkirakan jika air bereaksi dengan bebatuan," sambungnya.

Jika fenomena ini seharusnya tidak bisa terjadi, lalu bagaimana karat bisa muncul di permukaan Bulan? Ada beberapa kemungkinan, dan Bumi sepertinya bertanggung jawab.

Teori pertama menjelaskan partikel debu yang sering menghantam Bulan memicu menyebarnya air yang ada di permukaan. Molekul air itu kemudian bercampur dengan besi di permukaan.

Air memang ada di Bulan dalam bentuk es, tapi hanya ditemukan di sisi terjauh Bulan dan sangat jauh dari lokasi terbentuknya karat.

Lalu karena jaraknya yang sangat dekat dengan Bumi, oksigen yang biasa kita hirup bisa berpindah ke permukaan Bulan. Dengan mengikuti medan magnet Bumi, oksigen bisa bepergian hingga jarak 385.000 dari Bumi ke Bulan.

Hal ini menjelaskan mengapa sisi Bulan yang menghadap Bumi memiliki lebih banyak karat dibanding sisi yang tidak menghadap Bumi. Li percaya proses ini sudah terjadi di Bulan selama miliaran tahun.




(vmp/fay)