Mantan Gitaris Blink-182 Yakin Riset UFO Bisa Ubah Dunia
Hide Ads

Mantan Gitaris Blink-182 Yakin Riset UFO Bisa Ubah Dunia

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 04 Sep 2020 05:20 WIB
ufo
Ilustrasi UFO. Foto: Istimewa
Jakarta -

Musisi Tom DeLonge sudah sejak lama punya ketertarikan pada UFO. Mantan gitaris band idola anak 90-an Blink-182 ini mengatakan, riset UFO yang dilakukannya bisa mengubah dunia.

Studi mengenai UFO dilakukan DeLonge melalui organisasi yang didirikannya, To The Stars Academy of Arts & Science (TTSA). Disebutkan DeLonge, dirinya sudah melihat sejumlah besar data dan tidak mungkin dirinya mengambil keputusan besar hanya untuk sesuatu yang receh.

"Konser terakhir saya sebelum mendirikan To The Stars Academy, di Inggris, band kami menjadi headline. Ada ratusan ribu orang menontonnya. Dan jika orang berpendapat saya meninggalkannya hanya untuk mengejar hal yang tidak jelas, Anda perlu tahu, saya tidak sebodoh itu. Saya cukup cerdas," ujarnya dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Fox News.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ufoTom DeLonge mendirikan organisasi To The Stars Academy of Arts & Science yang mempelajari UFO. Foto: Fox News

"Saya telah bertemu sekelompok orang dan saya adalah bagian besar dari mekanisme yang benar-benar mendalam dan (telah) mulai mengubah dunia. Dan akan ada lebih banyak hal lagi yang kami lakukan," sambung pria 44 tahun ini.

Baru-baru ini, DeLonge dan TTSA diketahui sebagai orang-orang di balik layar sejumlah momen menghebohkan yang diklaim sebagai penampakan UFO. Pada 2017, ada tiga video 'unidentified aerial phenomena' dirilis TTSAAS.

ADVERTISEMENT

Video pertama, yang dikenal sebagai 'FLIR1' dari objek tak dikenal, diambil pada 14 November 2004, dan diambil dengan kamera senapan F-18. Lalu video kedua, yang dikenal sebagai 'Gimbal' diambil pada 21 Januari 2015, menunjukkan penampakan kendaraan udara misterius disertai suara pilot yang berkomentar betapa aneh benda tersebut.

U.S. Navy videos of alleged UFO sightings were previously available but had not been officially declassified.(Image: Β© U.S. Navy)Penampakan UFO yang dirilis Pentagon. Foto: US Navy via Live Science

Kemudian ada video ketiga yang dikenal sebagai 'GoFast', juga diambil pada 21 Januari 2015. Tetapi tidak jelas apakah objek dalam video tersebut sama atau berbeda dengan video kedua.

Berbagai laporan dan liputan media terkait video tersebut memaksa Angkatan Laut AS pada September 2019 mengakui video itu nyata. Beberapa bulan kemudian, pada April 2020, Pentagon secara terbuka merilis video tersebut.

"Setelah peninjauan menyeluruh, Departemen Pertahanan AS telah menentukan bahwa rilis resmi dari video yang tidak diklasifikasikan ini tidak mengungkapkan kemampuan atau sistem sensitif apa pun, dan tidak mengganggu penyelidikan selanjutnya dari serangan ruang udara militer oleh fenomena udara tak dikenal," kata juru bicara Pentagon Sue Gough saat itu.

"Kami merilis video ini untuk menjernihkan kesalahpahaman publik tentang apakah rekaman yang beredar itu nyata atau tidak, atau apakah ada lebih banyak video semacam ini. Fenomena udara yang diamati di video ini tetap ditandai sebagai 'tidak teridentifikasi'," tambahnya.

Pada Desember 2017, Fox News melaporkan bahwa Pentagon diam-diam telah menetapkan Program Identifikasi Ancaman Dirgantara Lanjutan untuk menyelidiki UFO atas permintaan mantan Senator Harry Reid. Ia dilaporkan menghentikan operasinya pada 2012, tetapi laporan Times di 2017 mengatakan Departemen Pertahanan AS masih menyelidiki potensi benda terbang tak dikenal.

Selain itu, DeLonge dan TTSAAS menandatangani kesepakatan dengan Angkatan Darat AS untuk mempelajari "penemuan" luar angkasa yang diklaim pada Oktober 2019. DeLonge yang merupakan produser eksekutif "Unidentified: Inside America's UFO Investigation" di History Channel, mengatakan bahwa topik UFO, atau fenomena udara yang tidak teridentifikasi, selama ini dianggap tabu dan penuh stigma.

DeLonge yang mengaku mengalami stigma tersebut untuk pertama kalinya saat di masa-masa awal Blink-182 menyebutkan, satu-satunya cara untuk menghilangkan pola pikir semacam itu adalah dengan membuat hasil pemikiran terbaik dan paling cemerlang di dunia.

"Tiba-tiba, lihatlah bahwa kami sebenarnya memiliki program nyata dengan USD 22 juta pembayar pajak untuk benar-benar melihat UFO, tetapi tidak ada yang ingin membicarakannya," lanjut DeLonge.

"Seiring waktu, seiring ilmu pengetahuan bergerak dan berkembang, saya hanya berpikir bahwa kita akan menemukannya. Saya memang berasumsi, saya tidak tahu. Tapi naluri saya mengatakan kita akan menemukan lebih banyak lagi (tentang UFO). Satu-satunya cara kita sampai di sana adalah jika stigma itu hilang dan kita melibatkan ilmuwan terbaik dan kita mendapatkan fasilitas terbaik dan pemerintah bisa bekerja sama," tutupnya.




(rns/fay)