Tawon Pembunuh Memang Bisa Bunuh Manusia!
Hide Ads

Tawon Pembunuh Memang Bisa Bunuh Manusia!

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 05 Agu 2020 12:50 WIB
Tawon Pembunuh
Tawon pembunuh Vespa mandarinia. Foto: USDA
Washington -

Asian giant hornet atau tawon raksasa Asia, begitulah nama sebenarnya. Kalau nama ilmiahnya Vespa mandarinia. Tapi ia sering disebut sebagai tawon pembunuh. Kenapa spesies ini mendapat reputasi yang menyeramkan semacam itu?

Tawon pembunuh ini dapat tumbuh sampai 6 centimeter, merupakan tawon terbesar di dunia. Penampilannya memang mengerikan, dengan alat penyengat panjang dan kombinasi warna orange serta hitam di tubuhnya.

Dengan sengatannya yang beracun, tawon ini bisa menewaskan manusia, salah satu alasan kenapa ia dijuluki tawon pembunuh. Menurut National Geographic, di Jepang sekitar 30 sampai 50 orang meninggal dunia per tahun karena sengatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tahun 2013, saat populasinya mendadak sangat banyak, Vespa mandarina membunuh 42 orang di Provinsi Shaanxi, China. Kebanyakan insiden serius semacam ini terjadi ketika orang mengganggu sarangnya, baik disengaja atau tidak.

Karena keganasannya, tawon raksasa ini yang habitatnya banyak terdapat di Jepang dan Asia Timur, dianggap sebagai spesies invasif di negara lain, seperti Korea Selatan. Kini, Amerika Serikat juga berpotensi menjadi sasaran berikutnya, di mana tawon itu terkonfirmasi telah tertangkap jebakan dan sedang berusaha diberantas oleh otoritas.

ADVERTISEMENT

Vespa mandarinia hidup dengan membentuk koloni, terdiri dari ratu dan para tawon pekerja, yang bisa terbang cukup jauh untuk mencari makanan. Mangsa utamanya adalah beberapa jenis serangga, akan tetapi sepertinya mereka paling senang dengan lebah madu.

Di situlah reputasi pembunuh mereka makin kuat. Pertama-tama, mereka mulai menyerang dengan menggigit kepala lebah madu memakai rahangnya yang kuat. Hanya dalam waktu sekitar 90 menit, sekelompok kecil tawon pembunuh bisa menghancurkan seluruh koloni lebah madu.

Kemudian, tawon pembunuh itu menginvasi sarang lebah madu dan memakan larvanya. Setelahnya, mereka memberikannya untuk dimakan pada tawon yang lebih muda.

Hal ini dianggap berbahaya karena lebah madu sangat penting bagi lingkungan, misalnya untuk penyerbukan beberapa tanaman penting. Lebah madu di Eropa diketahui tidak punya pertahanan untuk melawan tawon semacam ini, walaupun lebah di Jepang telah mengembangkan sistem pertahanan dengan mengerubungi tawon pembunuh sampai mati.

Tak pelak, otoritas di Amerika Serikat tak mau negaranya jadi sasaran Vespa mandarinia. "Mereka bisa menjadi spesies permanen jika tidak segera diberantas," kata Allen Gibbs, pakar serangga di School of Life Sciences at the University of Nevada. Ia berharap, tawon pembunuh dianggap serius.




(fyk/fay)