Apa Benar China Kirim Tawon Pembunuh ke Amerika?
Hide Ads

Apa Benar China Kirim Tawon Pembunuh ke Amerika?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 04 Agu 2020 20:07 WIB
Tawon terbesar di dunia ditemukan di Negara Bagian Washington, AS. Keberadaan tawon pembunuh ini jadi bahasan peneliti, karena hewan ini berasal dari Asia dan seharusnya hidup di hutan dan pegunungan. Bagaimana bisa sampai Amerika?
Tawon pembunuh yang sampai di Amerika. Foto: 20detik
Washington -

Tawon raksasa Asia yang kadang dijuluki tawon pembunuh karena keganasannya untuk pertama kalinya sampai di Amerika Serikat. Tawon ini asalnya antara lain dari China. Akibatnya, sebagian orang menuding ada peran China di baliknya.

Memang saat ini, ketegangan antara China dengan Amerika Serikat terus meningkat sehingga muncul kecurigaan dari warga walau tanpa bukti sama sekali. "COVID dan tawon. China telah menemukan cara lain untuk berperang dengan Amerika," tulis seorang netizen di kolom komentar Daily Mail.

"Diserang oleh China dengan virus, tawon dan TikTok. Itulah China, negara barat tidak seharusnya malah takut pada Rusia," tulis yang lain. "Hebat, karena COVID tidak cukup untuk dicemaskan, sekarang datanglah tawon monster itu," tulis yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hebat ya, ada tawon pembunuh, bibit misterius dan COVID-19. Apalagi ya yang dipunyai China dalam menunya untuk kita?" ini contoh komentar yang sejenis.

Kenyataannya sampai saat ini, dikutip detikINET dari CNN, ilmuwan maupun Departemen Pertanian AS belum mengetahui secara persis dari mana tawon dengan nama ilmiah Vespa mandarinia ini. Beberapa orang pertama kali melihatnya di negara bagian Washington pada akhir tahun 2019.

ADVERTISEMENT

Ada beberapa kemungkinan, misalnya tawon pembunuh terbawa di kontainer baik disengaja ataupun tidak. Hewan ini habitat utamanya di beberapa wilayah Asia termasuk China, Taiwan, Korea, Kamboja, Thailand, Vietnam dan umum di Jepang.

Perhatian utama dari otoritas di Amerika Serikat saat ini adalah memberantasnya karena dianggap spesies invasif dan berbahaya. Misalnya, tawon ini gemar membantai kawanan lebah dan juga sarangnya. Sengatannya bisa sangat menyakitkan.

Mereka berpacu melawan waktu sebelum spesies itu berkembang biak dan tak dapat dikendalikan. "Kita harus mengajari orang tentang bagaimana mengenali dan mengidentifikasi tawon ini ketika populasinya masih kecil, sehingga bisa memberantasnya saat kita masih punya kesempatan," cetus Todd Murray, spesialis spesies invasif.

"Mereka seperti kartun monster dengan mukanya yang besar berwarna kuning dan oranye. Sungguh tawon yang besarnya mengagetkan. Ia merupakan bahaya kesehatan dan lebih penting lagi, predator signifikan dari lebah madu," kata Todd mengenai tawon pembunuh.




(fyk/fay)