Hadi Pranoto Klaim Ada Obat Corona, Kemenristek Imbau Hati-hati
Hide Ads

Hadi Pranoto Klaim Ada Obat Corona, Kemenristek Imbau Hati-hati

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 03 Agu 2020 17:02 WIB
Hadi Pranoto dan Anji
Foto: Instagram @duniamanji
Jakarta -

Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengimbau kepada masyarakat agar tidak terayu dengan klaim ada obat COVID-19 atau obat Corona, salah satunya seperti yang dipaparkan oleh Hadi Pranoto.

Ucapan Hadi Pranoto tersebut diungkapkan di channel YouTube Anji, yang mana ia tampil sebagai seorang pakar ahli mikrobiologi. Bahkan, yang bikin gempar ketika Hadi Pranoto juga mengaku telah menemukan antibodi COVID-19 yang menurutnya sebagai obat untuk menyembuhkan dan mencegah virus mematikan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berita/isu tersebut tidak dirilis resmi oleh Kemenristek/BRIN, melainkan murni atas nama pribadi yang bersangkutan. Berita/isu yang disampaikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19," ujar Kemenristek/BRIN dalam siaran persnya, Senin (3/8/2020).

Menanggapi berita/isu tersebut, Ali Ghufron Mukti sebagai Staf Ahli Menristek Bidang Infrastruktur sekaligus Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek mengimbau kepada masyarakat agar hati-hati dengan isu obat Corona yang tidak disampaikan oleh instansi resmi.

ADVERTISEMENT

"Saya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dengan isu yang menyebutkan bahwa telah ditemukan obat herbal untuk pencegahan COVID-19 apabila bukan dikeluarkan secara resmi atau dibenarkan oleh instansi terkait seperti BPOM, Kemenkes, Kemenristek/BRIN atau kementerian/lembaga pemerintah lainnya," tegasnya.

Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan COVID-19 menghargai dan mengapresiasi setiap upaya riset dan inovasi dengan prosedur tertentu untuk dapat menangani pandemi COVID-19 yang menjadi perhatian semua khalayak.

"Kemenristek/BRIN melalui Konsorsium Riset dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan COVID-19 menyatakan bahwa Hadi Pranoto tidak pernah menjadi salah satu anggota peneliti Konsorsium dalam tim pengembangan herbal imunomodulator yang dibentuk oleh Kemenristek/BRIN," ujar Kemenristek/BRIN..

Lebih lanjut, dalam hal ini, Kemenristek/BRIN tidak pernah memberikan dukungan uji klinis obat herbal produksi Bio Nuswa yang diakui oleh Hadi Pranoto telah diberikan kepada pasien di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.

"Setiap pelaksanaan uji klinis harus mendapatkan persetujuan pelaksanaan uji klinis seperti oleh BPOM dan ethical clearance yang dikeluarkan oleh Komisi Etik," ucap Kemenristek/BRIN.

"Berita/isu tersebut tidak dirilis resmi oleh Kemenristek/BRIN, melainkan murni atas nama pribadi yang bersangkutan. Berita/isu yang disampaikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan kegiatan Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19," kata Kemenristek/BRIN menambahkan.

Diberitakan sebelumnya, Hadi Pranoto muncul di channel YouTube Anji yang berjudul 'BISA KEMBALI NORMAL ? OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)' dengan gelar 'profesor ahli mikrobiologi' disematkan di depan namanya. Hadi menyebut dirinya telah menemukan obat Corona.

Hadi Pranoto juga mengatakan swab test untuk virus Corona bisa seharga Rp 10-20 ribu. Dalam video itu, Anji juga menyapa Hadi Pranoto sebagai 'dok'.

Video di channel Anji itu sempat trending di YouTube. Namun, saat dilihat kembali pada Minggu (2/8) malam, video klaim Hadi Pranoto menemukan 'obat COVID-19' sudah tidak ada di channel YouTube Anji.




(agt/fay)