Satelit Internet SpaceX Kebanjiran Peminat
Hide Ads

Satelit Internet SpaceX Kebanjiran Peminat

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Senin, 03 Agu 2020 11:39 WIB
SpaceX  Starlink
Foto: SpaceX
Jakarta -

Layanan internet satelit milik SpaceX yang bernama Starlink ternyata kebanjiran peminat potensial. Yaitu orang yang berminat untuk menggunakan layanan internet tersebut.

Hampir 700 ribu orang mengaku berminat untuk menggunakan layanan tersebut, dan itu hanya yang berasal dari Amerika Serikat. Meski sebenarnya lewat situs Starlink peminat yang bisa mendaftar tak terbatas dari AS saja.

Karena peminatnya yang banyak itu SpaceX pun buru-buru mendaftarkan diri ke Federal Communications Commission untuk meningkatkan jumlah terminal pengguna dari satu juta ke lima juta, demikian dikutip detikINET dari CNBC, Senin (3/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, terminal pengguna adalah perangkat konsumen yang bakal dipakai untuk terhubung ke jaringan internet satelit tersebut.

Membludaknya peminat Starlink ini terjadi hanya 1,5 bulan setelah SpaceX memperbarui situs Starlink, yaitu di mana para calon konsumen potensial bisa mendapat informasi terbaru soal ketersediaan jaringan internet satelit itu di daerah mereka.

ADVERTISEMENT

Untuk bisa mendapat informasi tersebut pengguna cukup mendaftarkan email dan kode pos daerahnya, tanpa dipungut biaya apa pun.

Starlink memang punya rencana yang ambisius untuk membangun jaringan interkoneksi lewat 12 ribu satelit kecil, yang akan menembakkan koneksi internet berkecepatan tinggi ke area mana pun di bumi. Sejauh ini mereka mempunyai lebih dari 500 satelit Starlink yang sudah mengangkasa.

Selain mengorbitkan satelitnya, SpaceX pun perlu membangun banyak sistem di bumi lengkap dengan terminal dengan harga terjangkau jika ingin penggunanya terhubung ke jaringan tersebut.

Pengujian privat beta Starlink akan dimulai pada musim panas 2020 ini, yang kemudian akan diikuti oleh pengujian publik beta. Mereka menyatakan akan memulai layanan komersialnya di bagian utara AS dan bagian selatan Kanada sebelum 2020 berakhir.

Setelahnya mereka akan berekspansi dengan cepat ke belahan dunia lain pada 2021. Elon Musk, bos SpaceX, mengklaim kecepatan internet Starlink bisa bersaing dengan layanan internet yang ada di bumi, dan jaringannya akan mempunyai latensi di bawah 20ms, yang membuat koneksi tersebut bisa dipakai bermain game online di level kompetitif, yang membutuhkan latensi sangat kecil.

Namun lagi-lagi ini adalah rencana yang sangat ambisius, dan itu diakui oleh presiden SpaceX Gwynne Shotwell. Pembangunan jaringan Starlink ini membutuhkan dana sebesar USD 10 miliar yang saat ini masih dikumpulkan dari berbagai investor privat.

Jika Starlink sukses, SpaceX berjanji pada para investornya bahwa bisnis internet satelit ini punya pasar senilai USD 1 triliun. Dan nantinya valuasi SpaceX bisa mencapai USD 175 miliar, melesat dari valuasi mereka saat ini, yaitu USD 44 miliar.




(asj/asj)