Pandemi COVID-19 yang tengah berlangsung membuat Jusuf Kalla angkat suara. Dewan Masjid Indonesia pun membuat suatu kampanye untuk menggerakkan masjid.
Jusuf Kalla yang merupakan Ketua Umum DMI mengatakan COVID-19 memiliki dampak luas, mulai kesehatan, ekonomi, sosial, sampai membentuknya kebiasaan baru.
"Sekarang untung ada Gojek sehingga orang bisa makan, kebayang kalau belum ada Gojek atau Grab itu sulit. Ini turut membantu orang tinggal di rumah," kata JK dalam 'Kolaborasi DMI dan GoPay dalam Gerakan Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kampanye ini dinamakan 'Seruan dari Masjid', di mana ajakan untuk para pengurus masjid memanfaatkan masjid untuk memberikan pesan kepada para jamaah untuk membiasakan hidup sehat dan menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan COVID-19.
"Masjid mendekati mungkin 900 ribu, setiap hari ada pencatatannya, kadang tanpa pelaporan. Karena itu ada kekuatan masjid. Masjid ada speaker di mana-mana, menara, ini dapat memberikan pesan kepada jamaah dan komunitas sederhana. Setiap usai salat 5 waktu, mengingatkan perlunya menjalankan protokol kesehatan termasuk cuci tangan dan jaga jarak, memakai masker. Itu penting supaya masyarakat mengingat hal itu," ucapnya.
Imam Addaruqutni, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia menimpali bahwa masjid bukan sekadar tempat untuk salah melainkan lembaga kemasyarakatan. Masjid juga memiliki fungsi ibadah sosial yang luas.
"Kita membuat kerjasama termasuk dengan Gopay untuk menjadikan masjid maju bersama untuk kekuatan masyarakat sendiri. Membangun lagi the missing link, sekarang orangtua sibuk dan anak main game. DMI membangun PAUD untuk membangun generasi masjid. Para Nabi dan sahabat juga kan membuat masjid jadi pusat masyarakat," tuturnya.
(ask/fay)