Sebanyak tiga badan ruang angkasa masing-masing dari Amerika, China, dan UEA menyasar Planet Merah, Mars. Apa tujuannya?
Dengan peluncuran probe (roket riset) Amal, UEA menjadi negara Islam dan Arab pertama yang meluncurkan misi ke Mars. Misi Amal adalah penyelidikan pengorbit yang akan mencapai Mars pada 2021.
NASA sendiri juga sudah berpuluh tahun meneliti terkait Mars. Kurang lebih 20 tahun didedikasikan untuk mengetahui kehidupan di planet tersebut, sebagaimana melansir Economic Times. Sementara itu, misi eksplorasi Mars pertama China, probe Tianwen-1 ditujukan untuk mempelajari tanah, topografi, geologi, iklim, dan lingkungan planet tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan ketiga negara tersebut memulai misi Mars mereka didasari kesadaran mereka bahwa Bumi dan Mars memiliki beberapa kesamaan satu sama lain selama ini dan layak untuk dipelajari lebih dalam. Untuk alasan lainnya... tentunya, ketiga negara punya alasannya sendiri yang tidak diungkap ke publik.
Di Amerika Serikat sendiri, tepatnya di Hawthorne, California, berdiri perusahaan yang dimiliki Elon Musk yaitu SpaceX. Sang CEO terang-terangan berupaya dan berambisi untuk membangun koloni di Mars.
Starship, pesawat ruang angkasa yang dikembangkan perusahaannya, mampu membawa hingga 100 orang penumpang. Dengan bantuan roket pendorong Super Heavy yang dapat dipakai lagi, harapan menciptakan kolonisasi Mars bukan lagi sekedar mimpi.
Suami dari artis Grimes ini berharap bisa memboyong 1 juta orang pergi ke Planet Mars. Diperkirakan, target ini bakal tercapai di tahun 2050.
Kalau menurut kalian apa alasan paling memungkinkan yang mendorong negara-negara di dunia berlomba pergi ke Mars? Tulis di kolom komentar ya.
(ask/fay)