Gunung Berapi di Venus Masih Aktif
Hide Ads

Gunung Berapi di Venus Masih Aktif

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 22 Jul 2020 07:35 WIB
venus
Gunung Berapi di Venus Masih Aktif. Foto: University of Maryland
Jakarta -

Sebuah studi baru mengidentifikasi 37 struktur vulkanik aktif di Venus. Studi tersebut memberikan sejumlah bukti terbaik bahwa Venus merupakan planet yang masih aktif secara geologis.

Makalah penelitian ilmiah dari studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Maryland dan Institute of Geophysics di ETH Zurich, Swiss ini, diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience pada 20 Juli 2020.

"Ini adalah pertama kalinya kami dapat menunjuk pada struktur tertentu dan mengatakan 'ini bukan gunung berapi purba tetapi masih aktif hari ini'. Mungkin tidak aktif, tetapi tidak mati," kata Laurent Montési, profesor geologi dari University of Maryland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Studi ini secara signifikan mengubah pandangan mengenai Venus, dari planet yang sebagian besar tidak aktif menjadi planet yang bagian dalamnya masih berputar dan dapat memberi makan banyak gunung berapi aktif," sambungnya seperti dikutip dari Phys.

Selama ini, para ilmuwan hanya mengetahui bahwa Venus memiliki permukaan yang lebih muda daripada planet seperti Mars dan Merkurius, dan memiliki interior dingin.

ADVERTISEMENT

Bukti dari interior yang hangat dan aktivitas geologis, menandai permukaan planet dalam bentuk struktur seperti cincin yang dikenal sebagai coronae. Cincin ini terbentuk ketika material panas yang berada jauh di dalam planet ini naik melalui lapisan mantel dan kerak bumi. Ini mirip dengan cara mantel membentuk kepulauan vulkanik Hawaii.

Tetapi diduga, coronae di Venus kemungkinan adalah tanda-tanda aktivitas purba, dan Venus telah cukup dingin untuk memperlambat aktivitas geologis di bagian dalam planet dan mengeraskan kerak. Dengan demikian, material hangat apa pun dari dalam tidak akan mampu menembusnya.

Selain itu, proses yang tepat ketika mantel membentuk coronae di Venus dan bermacam alasannya masih diperdebatkan. Dalam studi terbaru ini, para peneliti menggunakan model numerik dari aktivitas termo-mekanik di bawah permukaan Venus untuk membuat resolusi tinggi, simulasi 3-D dari pembentukan coronae. Simulasi ini memberikan pandangan lebih rinci tentang proses dibandingkan sebelumnya.

"Meningkatnya tingkat realisme dalam model-model ini dibandingkan penelitian sebelumnya memungkinkan untuk mengidentifikasi beberapa tahap dalam evolusi coronae dan menentukan fitur-fitur diagnostik geologis yang hanya ada pada coronae yang saat ini aktif," kata Montési.

Dia menambahkan, setidaknya ada 37 coronae aktif baru-baru ini. Coronae yang aktif di Venus berkelompok di satu lokasi yang diperkirakan merupakan area planet yang paling aktif.

Bagian planet yang aktif ini akan memberi petunjuk cara kerja bagian interior Venus. Hasilnya, akan membantu mengidentifikasi area sasaran tempat instrumen geologi bisa ditempatkan saat melakukan misi ke Venus berikutnya.




(rns/afr)
Berita Terkait