Potret Kerusakan Banjir Bandang Masamba dari Antariksa
Hide Ads

Potret Kerusakan Banjir Bandang Masamba dari Antariksa

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 18 Jul 2020 17:07 WIB
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang di Masamba Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh.
Potret Kerusakan Banjir Bandang Masamba dari Antariksa Foto: Lapan
Jakarta -

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh.

Banjir bandang di Masamba yang terjadi pada Senin malam (13/7) meluluhlantahkan pemukiman warga yang ada di sekitarnya. Berdasarkan pemantauan menggunakan satelit SPOT-6 dan Pleiades pada 17 Juli 2020 yang diterima oleh Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Lapan di Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Data terkait banjir bandang Masamba itu kemudian diolah oleh Tim Lapan di Jakarta yang selanjutnya disandingkan dengan data satelit SPOT-7 sebelum kejadian pada 4 Oktober 2019.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang di Masamba Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh.Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang di Masamba Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh. Foto: Lapan

"Hasil menunjukkan banjir bandang ini melalui kecamatan Sabbang, Masamba, Baebunta, Malangke, dan Malangke Barat. Di wilayah terdampak banyak terdapat bangunan di pemukiman yang dilalui oleh banjir bandang, selain itu juga banyak wilayah persawahan dan perkebunan yang rusak karena terendam oleh lumpur," ujar Humas Lapan Jasyanto dalam siaran persnya.

"Pada citra satelit, wilayah yang dilalui banjir bandang ini berwarna coklat karena keberadaan lumpur atau tanah yang mengering setelah 4 hari kejadian bencana," tambahnya.

Data satelit ini juga menunjukkan adanya titik-titik longsor yang cukup banyak di wilayah hulu sungai Sabbang, sungai Radda, dan sungai Masamba. Menurut Lapan, kondisi ini perlu diwaspadai untuk antisipasi kejadian bencana berikutnya.

Tim LAPAN akan terus mengolah data satelit penginderaan jauh bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Asian Institute of Technology (AIT) untuk menghitung jumlah bangunan yang rusak dan juga lahan yang rusak, terutama lahan produktif sawah dan perkebunan akibat banjir bandang Masamba dan sekitarnya.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang di Masamba Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh.Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memotret kerusakan banjir bandang di Masamba Luwu Utara, Sulawesi Utara dengan memanfaatkan satelit penginderaan jauh. Foto: Lapan




(agt/fay)