Wahana antariksa Solar Probe milik European Space Agency (ESA), baru saja memecahkan rekor menjepret foto Matahari dari jarak paling dekat sejauh ini, yaitu 77 juta kilometer. Belum ada kamera dari wahana lain yang pernah memotret Matahari sedekat itu.
Foto yang diabadikan pun terlihat menakjubkan, termasuk solar flare atau semburan Matahari ukuran kecil yang dijuluki sebagai 'api unggun' di Matahari oleh ilmuwan ESA. Solar flare adalah erupsi singkat radiasi energi tinggi di permukaan Matahari dan api unggun itu jutaan kali lebih kecil dari biasanya.
Foto dijepret pertengahan Juni saat Solar Orbiter masih dalam fase pengujian, sehingga nanti saat wahana itu makin dekat ke Matahari, resolusi foto makin tinggi. Pada akhirnya, dalam beberapa tahun, Solar Orbiter bakal berada di jarak 48 juta kilometer dari bintang di Tata Surya kita itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Foto pertama melampaui ekspektasi kami, ini membuat kami yakin Solar Orbiter akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang Matahari," cetus Daniel Muller, Solar Orbiter Project Scientist, di mana detailnya dinilai memuaskan.
![]() |
Solar Orbiter bakal mendekat ke Matahari setiap 5 bulan sekali sebelum mencapai jarak paling dekat, lebih pendek dari jarak antara Matahari ke planet Merkurius. Ia memanfaatkan kekuatan gravitasi Bumi dan planet Venus untuk menyesuaikan lintasannya.
'Api unggun' di foto Matahari itu diharapkan dapat memecahkan misteri. "Kami belum begitu tahu apa yang dilakukannya tapi ada spekulasi mereka mungkin memainkan peran sentral dalam pemanasan coronal, proses misterius di mana bagian atas Matahari, disebut corona, jauh lebih panas dibandingkan bawahnya," tutur Dr Caroline Harper dari lembaga antariksa Inggris.
Di sisi lain meski diambil dari jarak terdekat, foto Matahari ini bukan yang paling tinggi resolusinya, masih kalah dari foto yang diambil dari teleskop khusus di Bumi. Akan tetapi memang bukan itu tujuannya, ia dirancang mengambil foto untuk penelitian dari jarak dekat.
"Solar Orbiter tidak menuju ke Matahari hanya untuk mendapatkan foto Matahari resolusi tertinggi, tapi mempelajari partikel dan medan magnet dalam jarak dekat dan secara simultan mengambil data permukaan Matahari sebagai konteks," jelas ilmuwan ESA.
Baca juga: Hamparan Keindahan Bunga Matahari di Korsel |
(fyk/afr)