Usaha Lab Wuhan Tepis Tudingan Jadi Dalang Virus Corona
Hide Ads

Usaha Lab Wuhan Tepis Tudingan Jadi Dalang Virus Corona

Tim - detikInet
Minggu, 12 Jul 2020 20:05 WIB
Wuhan Instititure of Virology
Bagian dalam Wuhan Institute of Virology. Foto: CCTV
Jakarta -

Wuhan Institute of Virology dicurigai beberapa pihak, termasuk beberapa ilmuwan dan pemerintah Amerika Serikat, sebagai asal muasal virus Corona COVID-19. Pihak laboratorium itu pun gencar melontarkan bantahan.

Para pejabat Wuhan Institute of Virology sudah beberapa kali tampil untuk menepis tudingan jadi dalang virus Corona. Berikut beberapa pernyataan mereka:

Masalah Ilmiah

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika April silam presiden AS Donald Trump, mengatakan tengah menginvestigasi apa ada bukti COVID-19 berkaitan dengan Wuhan Institute of Virology, China menepisnya. Menurut mereka, tak ada bukti COVID-19 dibuat di laboratorium Wuhan ataupun kemungkinan kedua, bocor dari sana.

"China percaya bahwa asal dari virus tersebut adalah masalah ilmiah yang harus ditangani dengan serius," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

ADVERTISEMENT

"WHO mengatakan tidak ada bukti yang membuktikan bahwa itu (COVID-19) dibuat di lab. Dan banyak pakar medis terkemuka juga mengatakan jika klaim virus tersebut bocor dari lab tidak punya dasar ilmiah," tambahnya.

"China akan terus bekerja dengan negara-negara lain dan mendukung satu sama lain untuk mengendalikan pandemi," pungkasnya.

Bantahan 'Batwoman"

Shi Zengli adalah virologis yang menjadi Direktur Center for Emerging Infectious Disease di Wuhan Institute of Virology. Dia tahu, banyak jari menunjuk pada dirinya dan buka suara. Shi Zengli menegaskan tidak ada kebocoran virus dari lab di Wuhan.

Kepada Scientific American yang dilansir News.com Australia, Shi Zengli mengakui laboratoriumnya memang punya virus Corona. Saat wabah COVID-19 merebak, Shi dan tim ilmuwan memang lagi meneliti virus Corona.

"Saya sempat berpikir apakah ini dari laboratorium kami? Saya bertanya-tanya apa dinas kesehatan salah. Saya tidak pernah menyangka ini terjadi di Wuhan," ujar perempuan berjuluk Batwoman ini karena meneliti virus kelelawar.

Shi dan tim terlibat mencari sumber penularan dan berlomba dengan waktu karena korban jiwa terus bertambah. Tim ilmuwan memakai teknis reaksi berantai polymerase untuk mendeteksi virus dengan memperkuat material genetiknya.

"Hasilnya tidak ada sekuens yang cocok dengan virus yang tim kami ambil dari kelelawar gua. Pikiran saya lega sekali, saya tidak tidur berhari-hari," kata Shi menegaskan tidak ada kebocoran dari laboratoriumnya.

Virus Corona Tak Mungkin Buatan Manusia

Direktur lab tersebut, Yuan Zhiming, menyatakan di awal Juni bahwa studi terpercaya di seluruh dunia soal genom coronavirus tidak menunjukkan bukti modifikasi oleh manusia. Virus itu juga berbeda dari virus apapun yang sudah diketahui, sehingga tak mungkin dikembangkan dari virus yang sudah ada.

"Mendesain dan menciptakan sebuah virus yang benar-benar tidak diketahui sebelumnya adalah di luar kapabilitas laboratorium eksisting apapun di institut kami," kata Zhiming, dikutip detikINET dari Xinhua.

"Kami tidak pernah berpartisipasi dalam mendesain atau menciptakan sebuah virus baru dan tidak akan pernah melakukan hal tersebut," tegasnya.

Dia menyinggung pula bahwa mencari asal COVID-19 adalah pekerjaan ilmiah yang sukar dan tidak akan ditemukan jawabannya dalam waktu singkat.

"Saya harap setiap orang bisa mengesampingkan prasangka mereka dan yakin pada sains dan bukti untuk menciptakan lingkungan riset rasional untuk melacak asal virus ini," pungkas Zhiming.

Diklaim Sangat Aman

Dr Yuan Zhiming kembali tampil belum lama ini, membahas keamanan lab Wuhan. Ia mengibaratkan, seekor nyamuk saja tidak akan bisa masuk ke sana tanpa izin atau otorisasi. Begitu pula tidak ada yang bisa keluar dari sana tanpa proses yang sangat ketat.

"Tanpa otorisasi, tidak ada dari periset kami yang bisa mengambil setetes air atau selembar kertas keluar dari lab," cetus Dr Yuan dalam siaran di televisi pemerintah China, CGTN.

"Jadi ketika beberapa orang berspekulasi bahwa kami mungkin membawa hewan eksperimen keluar atau menjualnya atau mungkin hewan itu lolos dari lab, mereka sebenarnya sama sekali tak tahu tentang manajemen dan operasi di lab kami," tegasnya.

Wuhan National Biosafety Laboratory di Wuhan Institute of Virology memang levelnya P4 atau secara teori keamanannya sangat tinggi dan satu-satunya di China yang menyandangnya. Lab P4 dirancang dapat meneliti virus amat berbahaya seperti ebola.

"Lab P4 dibuat dengan platform biosafety untuk memastikan periset aman dari patogen yang mereka teliti dan bahwa patogen itu tetap tersimpan di lab," papar Dr Yuan.