Astronaut NASA Terbang di Atas Wilayah China Bikin Curiga
Hide Ads

Astronaut NASA Terbang di Atas Wilayah China Bikin Curiga

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 04 Jun 2020 06:03 WIB
Vice President Mike Pence, his wife Karen, right, NASA administrator, Jim Bridenstine, center and CEO of SpaceX, Elon Musk, talk to the media after NASA astronauts Douglas Hurley and Robert Behnken left the Neil A. Armstrong Operations and Checkout Building on their way to Pad 39-A, at the Kennedy Space Center in Cape Canaveral, Fla., Wednesday, May 27, 2020. The two astronauts will fly on a SpaceX test flight to the International Space Station. For the first time in nearly a decade, astronauts will blast into orbit aboard an American rocket from American soil, a first for a private company. (AP Photo/John Raoux)
Penerbangan Crew Dragon ke ISS. Foto: AP/John Raoux
Beijing -

Dua astronaut NASA menumpang kapsul Crew Dragon besutan SpaceX telah merapat di International Space Station (ISS). Nah, Crew Dragon rupanya berlabuh di ISS tepat di atas wilayah China sehingga menimbulkan kecurigaan.

Crew Dragon merapat di ISS saat stasiun antariksa itu berada di atas perbatasan China dan Mongolia. Netizen China cukup ramai melontarkan kecurigaan di media sosial bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja oleh Amerika Serikat untuk menunjukkan keunggulannya.

Apalagi China sekarang juga giat mengembangkan program antariksa walau secara teknologi belum secanggih Negeri Paman Sam. Menanggapi kecurigaan itu, pakar antariksa China menepisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Crew Dragon merapat ke ISS di atas China menurutnya murni karena alasan teknologi, bukan politis. Pakar yang enggan diungkap namanya itu menyebut tidak ada bukti bahwa AS melakukannya dengan sengaja.

Seperti dikutip detikINET dari Global Times, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk melabuhkan Crew Dragon ke ISS dan kebetulan saja terjadi di atas wilayah China.

ADVERTISEMENT

Faktor penting misalnya meminimalisir waktu penerbangan agar hemat energi dan posisi Matahari. "Berlabuhnya Crew Dragon terjadi saat kondisi sinar Matahari bagus di atas sana," kata pakar tersebut.

Beberapa netizen ada yang beranggapan kejadian ini adalah sinyal persahabatan dari AS untuk China dan niat bekerja sama. Namun karena kedua negara sedang bersitegang, tampaknya alasan itupun bisa dikesampingkan.

"Hal itu sangat tidak mungkin. Kerja sama antariksa antara China dan Amerika Serikat sangat dibatasi oleh beberapa hukum Amerika," ujar Song Zhongping, pakar militer China.




(fyk/afr)