Tak hanya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) rupanya turut memotret pasca-letusan Gunung Anak Krakatau akhir pekan kemarin.
NASA dan US Geological Survey menggunakan satelit Landsat 8 untuk menangkap gunung yang berada di tengah selat Sunda tersebut.
Seperti detikINET kutip dari Space, Sabtu (18/4/2020), NASA memamerkan kondisi Gunung Anak Krakatau yang telah difotonya pada Senin (13/4). Gambar visual dari gunung berapi tersebut terbilang cukup jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari foto Gunung Anak Krakatau milik NASA itu, terlihat ada gumpalan asap tebal berwana membumbung tinggi ke angkasa.
![]() |
Landsat 8 yang dibekali infrared menujukkan titik panas yang kemungkinan merupakan batuan cair seperti dikatakan NASA.
Verity Flower, seorang Ahli Vulkanologi yang berbasis di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Grenbelt, Maryland, mengatakan Gunung Anak Krakatau menunjukkan erupsi skala kecil selama beberapa tahun terakhir.
"Namun, itu juga dapat menampilkan aktivitas yang lebih merusak, seperti letusan pemicu tsunami," ungkapnya.
Seperti diketahui, pada 22 Desember 2018, letusan Gunung Anak Krakatau menciptakan tsunami ke daratan di wilayah Banten, di mana ada ratusan orang yang meninggal akibat bencana alam tersebut.
(agt/fay)