Social distancing tak hanya diimplementasikan saat ini untuk mencegah penularan virus corona, akan tetapi sudah pernah diterapkan saat pandemi flu Spanyol yang mengguncang dunia tahun 1918. Upaya tersebut terbukti efektif sehingga saat inipun, social distancing mungkin dapat meredam corona.
Dalam studi di Journal of the American Society of Cytopathology, Profesor Stefan E Pambuccian dari Loyola University menyatakan social distancing mampu menekan angka kematian saat pandemi flu Spanyol melanda Amerika Serikat.
"Semakin ketat kebijakan isolasi, maka semakin sedikit angka kematian yang terjadi," tulisnya, seperti dikutip detikINET dari Contagion Live.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Andai Indonesia Tidak Lupa Pandemi Flu 1918 |
Pandemik tahun 1918 sampai 1919 itu diestimasi menimbulkan 50 juta korban jiwa di dunia dan 675 ribu orang meninggal di Amerika Serikat. Padahal saat itu, AS dan beberapa negara lain sudah melarang orang berkumpul, meliburkan sekolah, menyarankan warga di rumah saja dan lainnya.
Masalahnya adalah, seperti yang terjadi saat ini, kebijakan semacam itu tidak dilakukan secara universal atau serentak. Maka, hasilnya pun berbeda-beda.
"Aturan itu tidak diimplementasikan di saat yang sama atau dalam durasi yang sama di kota-kota yang berbeda dan tidak dipatuhi serentak," cetus Stefan.