Jakarta -
Tak terhitung banyaknya film tentang luar angkasa. Sebagian film tentang luar angkasa sangat membekas bahkan mempengaruhi pikiran kita. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos-mitos luar angkasa yang dipercaya karena adegan film.
Foto: via Brainberries |
Suara di luar angkasa
Banyak film luar angkasa menampilkan ledakan, terutama dalam adegan pertarungan. Dalam scene seperti ini, diperdengarkan efek suara besar untuk mendapatkan efek maksimum. Faktanya, berdasarkan ilmu sains, luar angkasa itu hening sehingga suara seperti yang kalian dengar di film sama sekali tidak benar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kalian ketahui, suara tidak dapat berjalan di luar angkasa karena kurangnya udara dan molekul bergetar. Jika secara teori suara bisa ada di luar angkasa, maka kita bisa mendengar suara alam semesta secara terus menerus. Matahari saja akan bisa membuat suara ledakan termonuklir masif yang konstan.
Jadi, suara seperti yang ditampilkan di film hanya untuk membuat efek tontonan terasa lebih dahsyat. Sejauh ini mungkin baru film seperti Stanley Kubricks 2001 yang sudah benar menampilkan kondisi luar angkasa tanpa suara.
Foto: via Brainberries |
Sinar laser bisa kelihatan
Film fiksi ilmiah sering menampilkan penampakan sinar laser, biasanya dalam bentuk senjata. Bahkan di film yang bukan bercerita tentang luar angkasa sekalipun, di Bumi kerap diceritakan adegan tembak-tembakan menggunakan senjata laser.
Ternyata, tidak ada satu orang pun yang tahu seperti apa sinar laser sesungguhnya. Dikutip detikINET dari Brainberries, sinar laser faktanya adalah semburan energi terkonsentrasi yang pada kenyataannya benar-benar tidak akan terlihat di ruang angkasa karena tidak ada partikel di sekitarnya untuk menyebarkan cahaya.
Foto: via Brainberries |
Lubang hitam akan menyedot apa saja
Di banyak film, lubang hitam digambarkan menyedot dan memakan apa saja. Semua benda yang sudah tersedot ke dalam lubang hitam akan terperangkap di sana selamanya. Jadi, tak heran kalau kebanyakan dari kita menganggap lubang hitam sebagai pusaran malapetaka.
Tapi, kalau membaca deskripsi dasar mengenai lubang hitam, kalian akan tahu bahwa tarikan lubang hitam hanya akan sebanding dengan massa mereka. Pada kenyataannya, lubang hitam bisa menarik benda-benda yang massa-nya melebihi ukuran mereka. Memang benar bahwa lubang hitam akan memakan apa saja yang dekat dengan event horizon. Namun itu hanya akan berefek kecil pada apa pun yang berada di luar radiusnya.
Foto: via Brainberries |
Ledakan di luar angkasa
Mirip dengan pembahasan suara di luar angkasa yang sudah diulas sebelumnya, ledakan di luar angkasa dalam film fiksi ilmiah biasanya digambarkan secara spektakuler. Efek khusus untuk menggambarkan ledakan masif memang sukses membuat penonton terpukau.
Namun, apakah ledakan ini bisa benar-benar terjadi, adalah masalah lain. Di Bumi, ledakan bisa terjadi karena adanya udara dan gravitasi. Luar angkasa tidak memiliki keduanya. Kalaupun terjadi ledakan di ruang angkasa, peristiwanya akan berbeda.
Kemunculan api mungkin ada, meskipun tidak ada udara di sana. Namun api dari ledakan di luar angkasa akan lebih terlihat seperti bola cahaya yang mengembang. Tentu saja, benda yang berasal dari percikan ledakan akan menyebabkan bahaya signifikan pada apa pun yang ada di dekatnya.
Perang luar angkasa
Satu-satunya referensi pembuat film untuk menciptakan adegan peperangan di luar angkasa tentu saja perang di Bumi. Di banyak film, adegan perang luar angkasa sangat mirip dengan dogfight pesawat saat Perang Dunia.
Dalam adegan ini, pesawat luar angkasa digambarkan terbang dan berputar di langit. Tapi tentu saja adegan yang spektakuler ini tidak bisa terjadi dalam kenyataannya. Taktik dogfight tidak akan bekerja di luar angkasa karena kurangnya udara dan gravitasi.
Mungkin ada beberapa taktik peperangan yang bisa diterapkan, namun pergerakan masif seperti peperangan dalam film Star Wars atau Guardian of the Galaxy, pada kenyataannya tidak bisa terjadi.
Foto: via Brainberries |
Kondisi tak berbobot
Banyak orang percaya bahwa di luar angkasa kita akan kehilangan bobot. Hal ini disebabkan tidak adanya gravitasi. Memang benar, para astronot akan merasakan tidak berbobot di luar angkasa, tetapi ini hanya akan terjadi ketika mereka berada di orbit sekitar benda yang lebih besar seperti Bumi.
Jika kalian tidak berada di orbit benda yang lebih besar, maka kalian akan selalu berada di bawah pengaruh beberapa bentuk gravitasi, bahkan meski ketika gaya gravitasi tersebut lemah.
Foto: via Brainberries |
Sabuk asteroid yang mematikan
Adegan film kerap menggambarkan sabuk asteroid sebagai wilayah mematikan dan sangat kacau. Hal ini antara lain tergambar dalam adegan pesawat luar angkasa yang meledak saat melalui sabuk asteroid.
Sabuk asteroid memang sungguh ada. Tapi pada kenyataannya, penggambaran dalam film sungguh berbeda dengan faktanya. NASA pernah mengirimkan sebuah benda sebagai percobaan untuk melalui sabuk galaksi Bima Sakti. Nyatanya, kemungkinan benda tersebut bertabrakan dengan asteroid adalah 1 berbanding 1 miliar.
Sabuk ini tak terkira besarnya. Dan seiring waktu, asteroid di dalamnya akan semakin berkurang. Artinya, asteroid akan sangat berjauhan di dalam sabuk. Bahkan jika kalian terbang melalui satu lipatan sabuk, kemungkinan kalian masih bisa keluar dengan selamat.
Foto: via Brainberries |
Matahari berwarna kuning
Matahari yang menyinari Bumi diyakini berwarna kuning dan punya sifat membakar. Tapi tidak banyak yang tahu seperti apa sebenarnya Matahari. Faktanya, Matahari tidak berwarna kuning sama sekali.
Benda angkasa ini terlihat kuning hanya jika atmosfer Bumi 'mewarnainya' kuning. Cahaya dari Matahari sebenarnya berwarna putih murni. Matahari juga tidak benar-benar membakar atau terbakar. Adapun panas Matahari, dihasilkan dari reaksi fusi dari semua molekul dalam inti Matahari.
Foto: via Brainberries |
Demikian mitos-mitos luar angkasa yang paling sering dipercaya banyak orang. Sekarang kalian tahu faktanya. Kalau kalian sendiri, pernah percaya yang mana?