Siap-siap! Puncak Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Besok Malam
Hide Ads

Siap-siap! Puncak Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Besok Malam

Virgina Maulita Putri - detikInet
Jumat, 03 Jan 2020 17:39 WIB
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Besok Malam Foto: REUTERS/Amir Cohen
Jakarta - Tidak lama setelah fenomena gerhana matahari cincin menghiasi langit, Indonesia akan kembali menyambut fenomena luar angkasa lainnya yaitu puncak hujan meteor Quadrantid.

Dilansir dari akun Instagram resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Jumat (3/1/2020) fenomena ini mulai dari 12 Desember 2019 dan akan berakhir pada 12 Januari 2020. Puncak hujan meteor Quadrantid sendiri akan berlangsung pada 4 Januari 2020.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengamatinya, kalian harus mencari radian hujan meteor ini yang berada di konstelasi Bootes. Cara yang mudah untuk menemukannya adalah mencari Big Dipper di utara kemudian ikuti lengkungan gagang Big Dipper yang menuju bintang merah raksasa Arcturus, yang merupakan jangkar bagian bawah Bootes.

Seluruh wilayah di Indonesia bisa menikmati hujan meteor ini. Waktu optimal untuk mengamati puncak hujan meteor ini adalah dini hari (sekitar pukul 03.00 waktu setempat) setelah konstelasi Bootes terbit di ufuk timur. Hujan meteor akan terus tampak hingga matahari terbit sekitar pukul 05.00 waktu setempat.

[Gambas:Instagram]



Hujan meteor ini mungkin tidak sepopuler hujan meteor Geminid atau Orionid, karena meteornya yang lebih redup dan mudah terlewat. Tapi, dalam keadaan ideal seperti malam yang tidak berawan dan gelap sepenuhnya, hujan meteor ini bisa menampilkan 120 meteor setiap jamnya.

Tetapi menurut LAPAN, kemungkinan hujan meteor dengan intensitas seperti ini bisa dicapai di Indonesia karena dua faktor. Pertama, karena bulan Januari adalah bulan musim penghujan sehingga kecil kemungkinan untuk mendapatkan langit malam yang cerah.

"Masalah lain adalah bahwa radiant hujan meteor ini berada pada ketinggian 22 derajat dari horison, sehingga cahaya kota bisa mengaburkan cahaya lintasan meteor," tulis LAPAN di postingan Instagram-nya.



Untuk mengamati hujan meteor Quadrantid tidak diperlukan binokular atau teleskop. Hujan meteor ini bisa dinikmati dengan mata telanjang, kalian cukup mencari langit yang gelap dan sesuaikan mata kalian dengan langit malam sekitar 20-30 menit.

Tidak seperti hujan meteor lainnya yang berasal dari komet, hujan meteor Quadrantid berasal dari asteroid 2003 EH1, yang diduga merupakan komet punah. Hujan meteor ini pertama kali diamati di Eropa pada tahun 1820-an dan 1830-an.


Siap-siap! Puncak Hujan Meteor Quadrantid Bisa Dilihat Besok Malam



(vmp/fay)