Dikutip detikINET dari CNN, ini adalah pertama kalinya ilmuwan menemukan bukti bahwa dinosaurus memanfaatkan bulu dalam iklim ekstrim seperti di Kutub Selatan.
Tim periset internasional awalnya memeriksa koleksi fosil usia 118 tahun yang dulu ditemukan di Koonwarra, Australia. Ada tulang dinosaurus dan tanda eksistensi bulu. Bulu itu tidak sekompleks bulu burung modern misalnya, namun bentuknya sederhana seperti rambut sebagai penyekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Fosil 'Monster' Penguasa Lautan Ditemukan |
"Penemuan 'proto feathers' di Koonwarra mengindikasikan bahwa lapisan bulu halus mungkin membantu para dinosaurus kecil tetap hangat di habitat kutub kuno," kata Martin Kundrat dari Pavol Jozef University.
Seperti halnya bulu burung zaman sekarang yang berpola atau berwarna, kemungkinan bulu dinosaurus itu juga demikian. Pasalnya, periset menemukan jejak melanosom, sel yang mengandung pigmen warna, dalam fosil bulu.
Diyakini warnanya gelap untuk membantu kamuflase, berkomunikasi satu sama lain serta untuk menyerap lebih banyak panas di temperatur kutub.
"Kerangka dinosaurus pernah ditemukan di dataran tinggi kuno sebelumnya. Tapi belum pernah ditemukan sisa dinosaurus yang menunjukkan bahwa mereka menggunakan bulu untuk bertahan di habitat kutub," kata pemimpin riset, Benjamin Kear.
(fyk/fay)