Tim ilmuwan dari Perancis dan Rusia menemukan kerangka berusia 200 tahun pada bulan Juli dalam penggalian di kota Smolensk, 250 mil dari Moskow. Pierre Malinowski yang memimpin riset ini membawa bagian dari kerangka ke Marseille untuk membandingkan DNA-nya dengan keluarga Gudin.
"Seorang profesor di Marseille melakukan uji coba secara mendalam dan DNA-nya cocok 100%," katanya, dikutip detikINET dari CNN.
Malinowski terbang dari Moskow ke Marseille dengan bagian kerangka itu di tasnya. Dia mengaku cemas dan gugup lantaran tidak punya surat resmi pengiriman sehingga berpotensi ditangkap polisi.
Ia mengaku sangat mengagumi Napoleon dan mendalami sejarah penyerbuan militer Prancis ke Rusia pada 1812 di bawah pimpinannya. Saat membaca beragam arsip, Malinowski menemukan jika Napoleon punya sahabat dekat, yaitu Gudin.
"Ada jalan dengan namanya di Paris. Dia cukup terkenal, jadi saya ingin tahu apa yang terjadi padanya. Saya baca Napoleon menangis saat dia tewas. Dan dia dikuburkan di Smolenks karena Napoleon tak punya waktu membawa jenazahnya," tutur Malinowski.
(ke halaman selanjutnya)