Asteroid Hujam Bumi 12.800 Tahun Silam, Dampaknya Mengerikan
Hide Ads

Asteroid Hujam Bumi 12.800 Tahun Silam, Dampaknya Mengerikan

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 08 Okt 2019 06:05 WIB
Asteroid Hujam Bumi 12.800 Tahun Silam, Dampaknya Mengerikan
Foto: BBC Karangan Khas
Jakarta - Tim ilmuwan di Afrika Selatan menemukan bukti yang mendukung hipotesis bahwa di 12.800 tahun silam, Bumi dihantam oleh asteroid berukuran cukup besar. Dampaknya pun mengerikan.

Dikutip detikINET dari Science Daily, hujaman batu angkasa tersebut mengakibatkan perubahan iklim dan berkontribusi pada kepunahan beberapa spesies binatang besar, dalam episode yang disebut sebagai Younger Dryas.

Tim ilmuwan yang dipimpin oleh profesor Francis Thackeray dari University of the Witwatersrand , Afrika Selatan, menjumpai bukti eksistensi platinum yang berlebihan dalam materi sedimen yang diambil dari sebuah situs di dekat Pretoria.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengebor deposit gambut, terutama sampel yang berusia 12 ribuan tahun yang ternyata banyak mengandung platinum. Dipublikasikan dalam jurnal Palaeontologia Africana, disebutkan bahwa meteor atau asteroid kaya akan bahan platinum.


"Penemuan kami secara parsial mendukung Younger Dryas Impact Hypothesis (YDIH). Kita perlu secara serius memeriksa pandangan bahwa hantaman asteroid di Bumi mungkin menyebabkan perubahan iklim dalam skala global," tulis Francis.

"Juga berkontribusi dalam skala tertentu dalam proses kepunahan hewan-hewan besar pada akhir zaman Pleistosen, setelah zaman es yang terakhir," paparnya.

Kebetulan di saat ini, banyak mamalia di Amerika Utara, Amerika Selatan dan Eropa pada saat peristiwa Younger Dyras. Di Afrika Selatan, beberapa hewan besar juga punah tidak tepat di saat itu, tapi berdekatan waktunya. Megafauna yang lenyap di antaranya banteng afrika ataupun zebra besar.

(ke halaman selanjutnya)

Asteroid Hujam Bumi 12.800 Tahun Silam, Dampaknya Mengerikan

Foto: NASA
Manusia pada zaman itu pun diduga terkena imbasnya. Di Amerika Utara misalnya, teknologi bebatuan mendadak berhenti perkembangannya. Di saat yang sama atau secara simultan, pembuatan artefak dari batu di populasi manusia di Afrika Selatan juga mandeg.

"Kemungkinan bahwa perubahan di Amerika Utara dan Afrika pada saat bersamaan tersebut barangkali berhubungan secara tidak langsung dengan hantaman asteroid dengan konsekuensi global," cetusnya.

"Kita tidak dapat memastikannya, tapi imbas kosmis bisa juga mempengaruhi manusia sebagai hasil dari perubahan lingkungan dan ketersediaan sumber makanan, terkait dengan perubahan iklim mendadak," papar Francis.

Pada waktu itu, barangkali terjadi pendinginan suhu untuk sementara. Meteor itu mungkin menghantam daerah di dekat Greenland, di mana ada kawah dengan diameter 32 kilometer.

"Ada beberapa bukti untuk mendukung pandangan bahwa mungkin inikah tempat di mana meteor besar menghantam Bumi pada 12.800 tahun lalu. Jika memang begitu, seharusnya memang ada konsekuensi globalnya," sebut Francis.

Asteroid besar memang menjadi ancaman bagi Bumi. Kepunahan dinosaurus pada jutaan tahun silam juga banyak disebut sebagai akibat tabrakan asteroid.

Halaman 2 dari 2
(fyk/fay)