Ular Berkaki Antara Mitos dan Fakta Ilmiah
Hide Ads

Ular Berkaki Antara Mitos dan Fakta Ilmiah

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Minggu, 22 Sep 2019 08:35 WIB
Ular Berkaki Antara Mitos dan Fakta Ilmiah
Ular mitologi Basilisk yang berkaki (iStock)
Jakarta - Warga tetap yakin ada ular berkaki di hutan Riau. Mereka menyebutnya Ular Jengger. Tapi ular ini berselimut mitos, faktanya bagaimana?

Tim 1 Subsatgas Gab II Dim 0302 Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Indragiri Hulu pada Rabu, 18 September 2019 malam pukul 21.30 WIB saat pemadaman kebakaran hutan menemukan bangkai ular yang aneh karena ada bagian seperti kaki. Video mereka menjadi viral di Youtube.

Para pakar ular mengatakan itu bukan kaki, melainkan hemipenis. Itu adalah alat kelamin seekor King Cobra jantan. Namun rupanya warga punya sebutan lain dan percaya itu adalah ular berkaki.

"Masyarakat kataya pernah lihat juga. Orang sini bilang itu ular berkaki. Bahasa kampungnya adalah Ular Jengger," kata Kepala KPBD Kabupaten Indragiri Hulu, Agus Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

(Halaman selanjutnya: Mitos Ular Berkaki)

Mitologi ular berkaki

Ular Basilisk dalam mitologi Eropa (iStock)
Dalam penelusuran detikINET, Minggu (22/9/2019) Ular Jengger adalah ular mitos yang dipercaya hidup di pedalaman Sumatera dan Jawa. Ular ini konon punya jengger seperti ayam dan juga berkokok. Itu sebabnya warga Indragiri Hulu langsung menyebut ular hangus itu sebagai ular jengger dan mereka percaya ada kakinya.

Rupanya, Ular Jengger bukan hanya mitos yang berkembang di Indonesia saja. Cerita ular berjengger ayam atau bermahkota sudah ada dalam mitologi Romawi yang dirangkum dalam buku Naturalis Historia tahun 77 masehi.

Nama ularnya adalah Basilisk, ular berkepala ayam dan punya kaki. Inilah ular yang dipakai JK Rowling untuk novel Harry Potter and The Chamber of Secrets. Selain di Eropa, Scientific American pernah menulis bahwa di Afrika juga berkembang mitos tentang Crowing Crested Cobra atau Feathered Serpent.

Ciri-cirinya adalah punya kepala dengan jengger, sangat berbisa dan mengeluarkan suara berkokok. Nama lokal di Afrika antara lain: Bubu, Inkhomi, Hongo, Songo dan Mbobo. Ilmuwan berusaha membuktikan keberadaannya, tapi belum ada hasilnya.

(Halaman selanjutnya: Fakta Ular Berkaki)

Fakta ular berkaki

Sumatran tree viper berbadan hijau, berbuntut merah (iStock)
Sejauh ini belum ada bukti ilmiah. Ilmuwan cuma bisa mengatakan, warga lokal mungkin melihat ular besar dengan pola atau warna tubuh yang mencolok sehingga dikira jambul atau jengger.

Dalam beberapa kasus seperti spesies Black Mamba (Dendroaspis polylepis), yang dikira jambul ternyata adalah sisa dari proses ganti kulit yang lazim terjadi pada ular. Mengenai ular bersuara aneh, di Kalimantan ada ular gua Orthriophis taeniurus yang bisa mengeluarkan suara mengeong seperti kucing. Namun belum ada bukti ular berjambul atau berkokok.

Kalaupun ada ular berbisa di Sumatera dengan ciri-ciri mencolok, itu adalah ular langka Sumatran tree viper (Trimeresurus sumatranus) alias Ular Punai Sumatera. Ular berbisa ini warnanya hijau terang, tapi anehnya buntutnya berwarna merah mencolok. Kalau ular ini bergulung menunggu mangsa dan buntut merahnya ada dekat di kepala yang hijau, orang yang melihatnya dari kejauhan akan menyangka ini jenggernya.
Halaman 2 dari 3
(fay/fay)