Dikutip detikINET dari Live Science, benua yang dinamakan sebagai Greater Adria itu muncul sekitar 240 juta tahun lalu, terbentuk setelah terpisah dari benua super Gondwana. Benua besar ini membentang dari pegununan Alpen sekarang sampai ke wilayah Iran.
Akan tetapi tidak semua bagiannya di atas air. Pemimpin studi, Douwe van Hinsbergen dari Utrecht University menyebut Greater Adria kemungkinan berbentuk rentetan kepulauan. Douwe bersama tim mengumpulkan dan menganalisis bebatuan yang dulu adalah bagian darinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabuk pegunungan di mana bebatuan Greater Adria ditemukan mencakup 30 negara yang berbeda. Douwe menjelaskan bahwa benua ini masuk dalam pelat tektonik Afrika meski bukan bagiannya, karena ada lautan di antara keduanya.
Perlahan-lahan, Greater Adria mulai bergerak di bawah plat tektonik Eurasia yang sekarang adalah selatan Eropa. Tapi sebagian bebatuan terlampau ringan sehingga tidak masuk ke mantel Bumi yang menyebabkan bebatuan tetap di tempatnya dan kini bisa ditemukan ahli geologi.
Tim Douwe meneliti bebatuan besar yang dulunya tergabung di berbagai lokasi yang sangat luas. Ia menggambarkan pekerjaan itu sebagai menyusun puzzel besar.
"Saya menghabiskan 10 tahun untuk itu," ujar Douwe. Dari basis penelitian itu, mereka membuat peta detail bentuk benua Greater Adria di masa silam dengan bantuan software.
(fyk/agt)